"NASIONALISME HANYA UNTUK TIMNAS"
Oleh : Arifin Zainuddin Laila
Nasionalisme, sebuah kata
yang sederhana namun sulit di mengerti kemudian dijalankan. Nasionalisme
merupakan kesadaran bangsa yang selalu menjaga kedaulatan dan keagungan
sebuah negara. Tapi, seperti apa Nasionalisme itu?.
apakah nasionalisme hanya ada disaat pertandingan TIMNAS saja..?
apakah nasionalisme hanya ada disaat pertandingan TIMNAS saja..?
Pada hakikatnya, Nasionalisme merupakan kesadaran bangsa yang seharusnya ‘hidup’ Tapi, saat ini, kesadaran Nasionalisme kini menjadi ‘Redup’ seiring dengan redupnya persepak bolaan negri kita...
Apa harus menunggu para kolonialisme datang kembali ke negri kita
melakukan kerja paksa atau tanam paksa,kemudian rakyat ‘marah’ dan
membela negaranya? apakah dalam situasi seperti itu barulah rasa
NASIONALISME kita bangkit.
Diluar kesadaran kita, para kolonialisme ternyata belum lepas dari negara kita, itu di tandai dengan banyaknya perusahaan besar negara yang dimiliki
sepenuhnya oleh pihak asing. Lalu, penghasilan dari perusahaan tersebut
yang telah ‘menggali’ habis sumber daya alam(SDA) negeri kita ini dibawa
kemana? kalau kata jones amerika dapat hasilnya terus negri
kita dapat deritanya. toh, negara kita sekarang ini masih saja menampung
banyak kaum ‘fakir’ yang berada dibawah garis kemiskinan
yahhh bangsa kita bisa di ibaratkan manusia yang mati berbantalkan beras dan sayur.
yahhh bangsa kita bisa di ibaratkan manusia yang mati berbantalkan beras dan sayur.
huufff... salah siapa...... ini dosa siapa....
tau ah.. gelap...
hehehe.
tau ah.. gelap...
hehehe.
putera-puteri bangsa yang seharusnya mendapatkan pendidikan yang
layak, tempat tinggal yang pantas dan masih banyak lagi masyarakat yang
butuh bantuan dari pemerintah, tapi terabaikan begitu saja. Padahal,
kekayaan sumber daya alam(SDA) kita ini sangat berlimpah ruah, bahkan
sangat tidak masuk akal jika kemiskinan masih merajalela di negeri kaya
raya ini.
Sungguh ironi bukan, negara yang paling terkenal akan
kekayaan sumber daya alamnya masih memiliki jutaan rakyat miskin. Kita
sebagai tuan rumah seharusnya sadar dari kebohongan-kebohongan pihak
asing yang dulunya sebagai tamu namun sekarang menjadi raja di rumah
kita sendiri. Selama ini, Nasionalisme hanya di artikan sebagai
manifestasi perlawanan pada kolonialisme pada zaman penjajahan saja. dan
sekarang berubah wujud menjadi sporter TIMNAS yang identik dengan
prilaku lempar sana,lempar sini...
padahal didepan mata kita
sendiri, dari sistem ekonomi negara pun masih dikendalikan oleh pihak
asing. sudah seharusnya penerapan sikap Nasionalisme harus dapat
dipegang teguh oleh semua rakyat agar menjadi kekuatan-kekuatan dan
penyeimbang gerakan politik dinegeri ini. Dan juga, sikap Nasionalisme
sejati itu berada pada kepedulian kita terhadap rakyat yang terjajah
oleh pihak asing dan oleh pemimpin kita sendiri.
Karena,
Nasionalisme adalah tiang utama tegaknya sebuah negara. Jika kebanggaan
bernegara dalam diri setiap rakyat akan luntur, maka itu adalah sinyal
bahwa semangat nasional telah merosot dan itu berarti keruntuhan negara
akan segera tiba. .
0 komentar:
Posting Komentar