Jumat, 20 November 2015

NASIONALISME HANYA UNTUK TIMNAS

"NASIONALISME HANYA UNTUK TIMNAS"
Oleh : Arifin Zainuddin Laila
 
Nasionalisme, sebuah kata yang sederhana namun sulit di mengerti kemudian dijalankan. Nasionalisme merupakan kesadaran bangsa yang selalu menjaga kedaulatan dan keagungan sebuah negara. Tapi, seperti apa Nasionalisme itu?.
apakah nasionalisme hanya ada disaat pertandingan TIMNAS saja..? 

Pada hakikatnya, Nasionalisme merupakan kesadaran bangsa yang seharusnya ‘hidup’ Tapi, saat ini, kesadaran Nasionalisme kini menjadi ‘Redup’ seiring dengan redupnya persepak bolaan negri kita...
Apa harus menunggu para kolonialisme datang kembali ke negri kita melakukan kerja paksa atau tanam paksa,kemudian rakyat ‘marah’ dan membela negaranya? apakah dalam situasi seperti itu barulah rasa NASIONALISME kita bangkit.

Diluar kesadaran kita, para kolonialisme ternyata belum lepas dari negara kita, itu di tandai dengan banyaknya perusahaan besar negara yang dimiliki sepenuhnya oleh pihak asing. Lalu, penghasilan dari perusahaan tersebut yang telah ‘menggali’ habis sumber daya alam(SDA) negeri kita ini dibawa kemana? kalau kata jones amerika dapat hasilnya terus negri kita dapat deritanya. toh, negara kita sekarang ini masih saja menampung banyak kaum ‘fakir’ yang berada dibawah garis kemiskinan
yahhh bangsa kita bisa di ibaratkan manusia yang mati berbantalkan beras dan sayur.
huufff... salah siapa...... ini dosa siapa....
tau ah.. gelap...
hehehe.

putera-puteri bangsa yang seharusnya mendapatkan pendidikan yang layak, tempat tinggal yang pantas dan masih banyak lagi masyarakat yang butuh bantuan dari pemerintah, tapi terabaikan begitu saja. Padahal, kekayaan sumber daya alam(SDA) kita ini sangat berlimpah ruah, bahkan sangat tidak masuk akal jika kemiskinan masih merajalela di negeri kaya raya ini.
 
Sungguh ironi bukan, negara yang paling terkenal akan kekayaan sumber daya alamnya masih memiliki jutaan rakyat miskin. Kita sebagai tuan rumah seharusnya sadar dari kebohongan-kebohongan pihak asing yang dulunya sebagai tamu namun sekarang menjadi raja di rumah kita sendiri. Selama ini, Nasionalisme hanya di artikan sebagai manifestasi perlawanan pada kolonialisme pada zaman penjajahan saja. dan sekarang berubah wujud menjadi sporter TIMNAS yang identik dengan prilaku lempar sana,lempar sini...

padahal didepan mata kita sendiri, dari sistem ekonomi negara pun masih dikendalikan oleh pihak asing. sudah seharusnya penerapan sikap Nasionalisme harus dapat dipegang teguh oleh semua rakyat agar menjadi kekuatan-kekuatan dan penyeimbang gerakan politik dinegeri ini. Dan juga, sikap Nasionalisme sejati itu berada pada kepedulian kita terhadap rakyat yang terjajah oleh pihak asing dan oleh pemimpin kita sendiri.

Karena, Nasionalisme adalah tiang utama tegaknya sebuah negara. Jika kebanggaan bernegara dalam diri setiap rakyat akan luntur, maka itu adalah sinyal bahwa semangat nasional telah merosot dan itu berarti keruntuhan negara akan segera tiba. .

0 komentar:

Posting Komentar