ANEH DAN TIDAK NYATA
Posted by Angga Mayolus Linus
Posted by Angga Mayolus Linus
Saya
saran kepada anda, agar tidak membaca tulisan ini hingga akhir. Apalagi
jika anda tidak terbiasa dengan keanehan, lalu anda melihat tulisan ini
benar-benar nyata adanya.
Anehkan
negeri kita ,coba bayangkan dan jangan berharap membayangkan kalau tidak
ada perjuangan dan usaha untuk suatu tujuan. Lihat saja seragam mereka
yang di kelilingi oleh bintang-bintang kecil yang menghiasi dan disertai
oleh pernak-pernik yang berkilau tetapi diselimuti oleh debu efek
kemarau. Saya rasa itulah ciri khas mereka dalam pembelaan jabatannya.
Tapi akan kah mereka membela terhadap kesengsaraan pembuat seragamnya,
(omong kosong). hanya dengan selembar kertas bernilai yang mereka miliki
untuk membela kekuasaannya dan seragamnya. Tidak lama lagi kemarau akan
berganti,tetapi saya yakin debu yang di seragamnya tdk akan pernah
pudar. Sudahlah membahas seragam ...Pukul 07:30 WITA senin pagi
menuju anak sekolah pedesaan dengan langkah kaki kecil mengejar suatu
kewajiban dan cita-citanya. Alas sepatunya di selimuti oleh lumpur,
betapa berat perjuangan mereka, hanya demi megibarkan bendera merah
putih. salah satu contoh anak anak serius akan pengetahuanya walaupun
tidak di seriusi (lagi lagi penindasan).
Kita beralih ke kota kotaan, hahaha saya tertawa dulu...., kota yang di penuhi keseriusan tidak jelas, lihat saja dari siswa yang memakai seragam putih biru sampai pudar menjadi putih abu abu karena efek deterjen kadaluwarsa. Aktivitasnya hanya melaksanakan kewajibannya, hahaha saya juga tersinggung akan hal itu. Eksistensi siswa sekarang hanya bermodal penampilan luarnya, kayak selebritis aja padahal backgroundnya ikan lureee (saya hanya pilih ikannya) orang tuanya menyuruh untuk bersekolah, tapi siswa sekarang hebat mempunyai banyak sekolah dengan fasilitas yang memadai(sok kaya) padahal lalung-lalang di pinggir trotoar dan lampu merah. Bersekolah pun terpaksa orang tuanya berusaha peras keringat banting tulang. saya turut prihatin kepada fasilitasnya(bukan pemakainya) sudahlah itu hanya basa basi saya saja, tapi penting untuk di pahami dan direnungi.
Ketika semuanya menjadi kenyataan, bahwa negeri kita ini bagaikan film yang sering kita saksikan di siaran-siaran yang di penuhi oleh sandiwara, bahasa kekinian "bisanya inul " meski inul pun tak tau akan bahasa kekinian tersebut. Saya berharap pemikiran kita ini jangan menyusaikan dengan judul lagu syarini, maju mundur maju mundur cantik, anehkan...?, dimana eksistensi para aktor layar kaca dan para pemilik kursi kekuasaan yg rodanya hanya bisa bergelincir kesana kemari. pandai bersandiwara dan menjadikannya sebagai budaya, entah apa mau mereka..? dalam alkitab Tuhan berkata "Jangan ada padamu ALLAH lain di hadapan ku , tapi lagi-lagi sekta terjadi demi politik(yang ingin menjadi Tuhan juga).
Sekian...!!
Kita beralih ke kota kotaan, hahaha saya tertawa dulu...., kota yang di penuhi keseriusan tidak jelas, lihat saja dari siswa yang memakai seragam putih biru sampai pudar menjadi putih abu abu karena efek deterjen kadaluwarsa. Aktivitasnya hanya melaksanakan kewajibannya, hahaha saya juga tersinggung akan hal itu. Eksistensi siswa sekarang hanya bermodal penampilan luarnya, kayak selebritis aja padahal backgroundnya ikan lureee (saya hanya pilih ikannya) orang tuanya menyuruh untuk bersekolah, tapi siswa sekarang hebat mempunyai banyak sekolah dengan fasilitas yang memadai(sok kaya) padahal lalung-lalang di pinggir trotoar dan lampu merah. Bersekolah pun terpaksa orang tuanya berusaha peras keringat banting tulang. saya turut prihatin kepada fasilitasnya(bukan pemakainya) sudahlah itu hanya basa basi saya saja, tapi penting untuk di pahami dan direnungi.
Ketika semuanya menjadi kenyataan, bahwa negeri kita ini bagaikan film yang sering kita saksikan di siaran-siaran yang di penuhi oleh sandiwara, bahasa kekinian "bisanya inul " meski inul pun tak tau akan bahasa kekinian tersebut. Saya berharap pemikiran kita ini jangan menyusaikan dengan judul lagu syarini, maju mundur maju mundur cantik, anehkan...?, dimana eksistensi para aktor layar kaca dan para pemilik kursi kekuasaan yg rodanya hanya bisa bergelincir kesana kemari. pandai bersandiwara dan menjadikannya sebagai budaya, entah apa mau mereka..? dalam alkitab Tuhan berkata "Jangan ada padamu ALLAH lain di hadapan ku , tapi lagi-lagi sekta terjadi demi politik(yang ingin menjadi Tuhan juga).
Sekian...!!
0 komentar:
Posting Komentar