Jumat, 13 November 2015

ANEH DAN TIDAK NYATA

ANEH DAN TIDAK NYATA
Posted by Angga Mayolus Linus

Saya saran kepada anda, agar tidak membaca tulisan ini hingga akhir. Apalagi jika anda tidak terbiasa dengan keanehan, lalu anda melihat tulisan ini benar-benar nyata adanya.

Anehkan negeri kita ,coba bayangkan dan jangan berharap membayangkan kalau tidak ada perjuangan dan usaha untuk suatu tujuan. Lihat saja seragam mereka yang di kelilingi oleh bintang-bintang kecil yang menghiasi dan disertai oleh pernak-pernik yang berkilau tetapi diselimuti oleh debu efek kemarau. Saya rasa itulah ciri khas mereka dalam pembelaan jabatannya. Tapi akan kah mereka membela terhadap kesengsaraan pembuat seragamnya, (omong kosong). hanya dengan selembar kertas bernilai yang mereka miliki untuk membela kekuasaannya dan seragamnya. Tidak lama lagi kemarau akan berganti,tetapi saya yakin debu yang di seragamnya tdk akan pernah pudar. Sudahlah membahas seragam ...Pukul 07:30 WITA senin pagi menuju anak sekolah pedesaan dengan langkah kaki kecil mengejar suatu kewajiban dan cita-citanya. Alas sepatunya di selimuti oleh lumpur, betapa berat perjuangan mereka, hanya demi megibarkan bendera merah putih. salah satu contoh anak anak serius akan pengetahuanya walaupun tidak di seriusi (lagi lagi penindasan).

Kita beralih ke kota kotaan, hahaha saya tertawa dulu...., kota yang di penuhi keseriusan tidak jelas, lihat saja dari siswa yang memakai seragam putih biru sampai pudar menjadi putih abu abu karena efek deterjen kadaluwarsa. Aktivitasnya hanya melaksanakan kewajibannya, hahaha saya juga tersinggung akan hal itu. Eksistensi siswa sekarang hanya bermodal penampilan luarnya, kayak selebritis aja padahal backgroundnya ikan lureee (saya hanya pilih ikannya) orang tuanya menyuruh untuk bersekolah, tapi siswa sekarang hebat mempunyai banyak sekolah dengan fasilitas yang memadai(sok kaya) padahal lalung-lalang di pinggir trotoar dan lampu merah. Bersekolah pun terpaksa orang tuanya berusaha peras keringat banting tulang. saya turut prihatin kepada fasilitasnya(bukan pemakainya) sudahlah itu hanya basa basi saya saja, tapi penting untuk di pahami dan direnungi.

Ketika semuanya menjadi kenyataan, bahwa negeri kita ini bagaikan film yang sering kita saksikan di siaran-siaran yang di penuhi oleh sandiwara, bahasa kekinian "bisanya inul " meski inul pun tak tau akan bahasa kekinian tersebut. Saya berharap pemikiran kita ini jangan menyusaikan dengan judul lagu syarini, maju mundur maju mundur cantik, anehkan...?, dimana eksistensi para aktor layar kaca dan para pemilik kursi kekuasaan yg rodanya hanya bisa bergelincir kesana kemari. pandai bersandiwara dan menjadikannya sebagai budaya, entah apa mau mereka..? dalam alkitab Tuhan berkata "Jangan ada padamu ALLAH lain di hadapan ku , tapi lagi-lagi sekta terjadi demi politik(yang ingin menjadi Tuhan juga).
Sekian...!!

0 komentar:

Posting Komentar