Kamis, 12 November 2015

KEBENARAN TAKKAN PERNAH MATI


"KEBENARAN TAKKAN PERNAH MATI"
Oleh : Arifin Zainuddin Laila
di zaman modern ini. bukan hanya perkembangan teknologi dan fhesion saja yang terus menerus melakukan terobosan baru akan tetapi perubahan nilai-nilai di kehidupan

Masyarakat kitapun sekarang ikut berubah dmana kecenderungan saling memangsa.seperti yang dinyanyikan SID. Peristiwa konflik kekerasan antar suku, antar mahasiswa, antar siswa/pelajar, antar ormas, antar kampung, dan yang paling memalukan konflik kekerasan mengatasnamakan agama, adalah deretan peristiwa kelam yang kerap mewarnai bangsa ini. Cukup memprihatinkan memang ketika kenyataan ini disandingkan dengan cita-cita bangsa kita 'Bhinneka Tunggal Ika' (berbeda-beda tetapi tetap satu jua). Betapa buasnya perilaku individu-individu atau kelompok-kelompok sosial yang ada di Indonesia untuk memangsa sesamanya, hummn.. kembali teringat dengan apa yang pernah di katakan soekarno, bapak revolusi ini pernah mengatakan "bahwa akan ada fase dimana bangsa kita akan menjajah bangsanya sendiri"
dan jawabannya adalah,betul....betul...betul.. itu kata ipin & upin.
yuhhhhuuuu....
ditengah tengah asap pasti ada api. entah asap itu berasal dari api unggun. atau berasal dari pembakaran hutan, , penulis hanya bisa berkata dalam goresan penahnya "ENTAH"....
mereka tau lalu berpurah2 tidak tau atau mungkin saja hanya tuhan yang tau...
inilah efek dari kepentingan jangka pendek, tidak jauh-jauh dari tujuan akhir kebanggaan (prestise) kelompok atau materi.

Betapapun keprihatinan mendalam terhadap persoalan sempit-pikir, tumbuh-suburnya egoisme individu/kelompok, kepentingan jangka pendek, kebanggaan individu/kelompok tertentu di atas kebanggan nasional, dll., namun pada akhirnya optimisme dan pengabdian tulus jua lah yang akan selalu menang. Jiwa-jiwa merdeka lah yang tidak menghiraukan godaan jangka pendek yang nantinya akan muncul ke permukaan untuk memegang tongkat kepemimpinan, mempererat persatuan dan kesatuan bangsa (nasionalisme), membangun pengertian demokrasi yang efektif, serta memandu jalan ke arah keadilan sosial. Di tengah situasi dan kondisi bangsa saat ini yang sedang mengalami berbagai krisis, diantaranya krisis kepemimpinan dan kepercayaan, maka kita dibuat bingung oleh kacaunya masyarakat dan pemerintah kita, lantas kemudian seringkali kita merasa pesimis dan apatis terhadap masa depan negeri ini. TIDAK..sama sekali tidak bahwa kita akan terus dihantui perasaan tersebut. karna "KEBENARAN TAKKAN PERNAH MATI" perasaan pesimis dan apatis hanya akan membawa kita pada kesia-siaan hidup, tidak ada manfaatnya, oleh karena itu bersegeralah kita berpaling pada jalan yang tidak ada keraguan dan kebuntuan didalamnya. Ya, itulah jalan satu-satunya. Satu-satunya jalan yang harus kita tempuh untuk menggugurkan segala kebingungan di tengah zaman kacau ini adalah dengan kembali pada jalan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, yaitu nilai-nilai para leluhur kita.

Potret kelam bangsa ini tidak akan bertahan lama, bahwa yang namanya kepentingan jangka pendek, sesuai namanya 'jangka pendek', berarti bakal bertahan hanya 'seumur jagung' dan bakal tergerus oleh zaman yang kian hari kian progresif menuntut kebenaran hakiki. Akhir kata, bagi dia yang selalu mengabdi dengan tulus untuk negeri ini tanpa pamrih, bagi dia yang bersuara benar namun tak didengar, bagi dia yang penuh harapan positif dan inisiatif tapi sering diacuhkan dan 'dicap munafik', bagi setiap jiwa merdeka bangsa Indonesia, untukmu tiada yang dapat mencemarkan bening jiwa tulus pengabdianmu dan tiada yang dapat menghentikan langkahmu pada jalan kebenaran, pada jalan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar