ANTARA GURU DAN MURID
Oleh : Iwal Sukarman
malam itu tepat pukul 23:04 wib di sebuah sekret, berkumpul beberapa mahasiswa yang hendak belajar kepada Seniornya mengenai Administrasi Organisasi. pelajaran kali ini tentang surat menyurat yang diberikan Oleh Senior dari Beberpa Mahasiswa tersebut. Sang senior bertindak sebagai guru sedangkan junior bertindak sebagai murid, pelajaranpun di mulai.
malam itu tepat pukul 23:04 wib di sebuah sekret, berkumpul beberapa mahasiswa yang hendak belajar kepada Seniornya mengenai Administrasi Organisasi. pelajaran kali ini tentang surat menyurat yang diberikan Oleh Senior dari Beberpa Mahasiswa tersebut. Sang senior bertindak sebagai guru sedangkan junior bertindak sebagai murid, pelajaranpun di mulai.
Sebagai mahasiswa yang menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik jurusan Administrasi Negara,
mereka tentunya harus menguasai materi/ilmu tentang Administrasi atau
hal yang mengcakup di dalamnya. nah pada saat pelajaran hendak di mulai,
junior tertawa renyah seakan sudah tahu pelajaran tersebut dan di
ikuti tawa dari temannya yg lain dan sang senior ikut tertawa juga.
maklum sudah tradisi mereka pada saat berkumpul dan begitulah Proses Belajar yang biasanya terjadi dimereka, tidak kaku seperti Proses Pembelajaran yang diterapkan Oleh Kampus serta Sekolah-Sekolah Pada Umumnya.
Pelajaranpun berjalan seadanya, namun ditengah-tengah Proses Pembelajaran Tersebut tiba-tiba terjadi perdebatan antara guru dan murid, dikarenakan sang murid terlalu
merasa pintar, sesekali dia membantah guru ataupun teman yang ikut
menyelahnya. salah satu dari mereka yang hadir dan ikut menyaksikan namun tidak ikut didalam Proses Pembelajaran Tersebut, sesekali ikut menyela, memberi masukan, dan sedikit
tertawa kecil melihat keanehan proses belajar.
yah, hal seperti itulah kebanyakan yang terjadi di Beberapa Proses Pembelajaran, Murid merasa Enggan lagi Memperhatikan Pelajaran yang di sampaikan oleh gurunya (Seniornya) di karenakan Egois pengetahuan telah menjadi Darah daging di dalam Tubuhnya. Setelah 15 Menit Proses Pembelajaran Pun di hentikan dikarekan Murid yang telah diajar telah mampu Menyelesaikan Tugas yang diberikan oleh sang Guru, muridpun Menundukan Kepalanya sejenak dan beriterima kasih kepada Sang Gurunya yang telah Mengajarkan Pelajaran Administrasi Kepadanya.
yah, hal seperti itulah kebanyakan yang terjadi di Beberapa Proses Pembelajaran, Murid merasa Enggan lagi Memperhatikan Pelajaran yang di sampaikan oleh gurunya (Seniornya) di karenakan Egois pengetahuan telah menjadi Darah daging di dalam Tubuhnya. Setelah 15 Menit Proses Pembelajaran Pun di hentikan dikarekan Murid yang telah diajar telah mampu Menyelesaikan Tugas yang diberikan oleh sang Guru, muridpun Menundukan Kepalanya sejenak dan beriterima kasih kepada Sang Gurunya yang telah Mengajarkan Pelajaran Administrasi Kepadanya.
Ada beberapa makna yang penulis dapat simpulkan dari kejadian Tersebut:
-jangan
pernah mengabaikan hal-hal/pelajaran yang sederhana, karena dari hal
sederhana itu kita bisa memperoleh pengetahuan bahkan bisa menjadi
bencana bagi kita di suatu saat karena menganggap sederhana dan biasa
akhirnya jadi sok tahu atau Egois Ilmu Pengetahuan.
-Belajar itu tidak mesti melihat siapa yang menjadi guru, mudah atau tua, Pendek atau Tinggi, Serta Hitam Atau Putih Kulitnya. tapi kita lihat ilmunya, bagaimna kita dapat mencerna dengan baik apa yang di ajarkannya serta menerima dengan ikhlas, karna belajar dengan ikhlas akan lebih mudah terserap oleh sang penerima pelajaran.
-Sikap menganggap remeh orang lain harus di hilangkan, atau selalu menyombongkan diri, karena itu akan mempersulit dalam menerima ilmu pengetahuan.
-semua orang adalah guru dan semua tempat adalah sekolah. jangan malu bertanya dan belajar.
-hormati orang lain, maka kamu akan di hormati. perbaiki sikap dan berikan contoh yang baik pula
0 komentar:
Posting Komentar