Sabtu, 26 Agustus 2017

Tagline Save Seko Antarkan Sema Fisip Juara 1 Lomba Grafity

26/08/2017

Dalam Acara Anniversary facebookers kota palopo  ke - 6. Yang di selenggarakan di pelataran gedung saodenrae pada tanggal 25 - 26 agustus 2017.  SEMA FISIP berhasil menjadi juara 1 dalam lomba Grafity.

Sema fisip yang di wakili oleh Arifin Zainuddin Laila, Yusuf, Kamal Aksan, Vredi, dan Ipul sulkarnain. Berhasil membawa pulang tropi, sertifikat dan uang tunai sebagai fasilitas pemenang lomba.

Salah satu alasan Dewan juri memilih SEMA FISIP karna dalam gambar tersebut banyak menyimpan makna serta pesan tersendiri.

Tagline SAVE SEKO juga ikut termuat dalam lukisan tersebut dan berhasil menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang sempat hadir pada malam itu.

Yusuf salah satu perwakilan Sema fisip pada hari sabtu 26/08/17 mengatakan bahwa, kami sangat bangga, karna karya kami bisa mendapat apresiasi dari sejumlah kalangan.

Dan juga saya berterima kasih pada panitia pelaksana, yang telah menggelar acara seperti ini. Sehingga bakat - bakat yang dimiliki masyarakat kota palopo dapat tersalurkan. Ujar Yusuf.


Senin, 21 Agustus 2017

Bahwa Ia Juga Harus Merdeka

Oleh : angga mayolus

Bahwa ia juga harus merdeka adalah suatu pemahaman yang memiliki sifat dasar yang meragu, ada stigma yang terjadi dalam kemerdekaan individu,berkelompok,berbangsa dan bernegara .
Kata "iya juga" menandakan ada distorsi antara perbedaan jenis dan dua sisi yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan kebenaran dan kemerdekaannya.
Bagaimana dengan konsep demokrasi dalam mencapai suatu kemerdekaan berbangsa dan bernegara,

bagaimana dengan negara negara tetangga,seperti singapura, malaisya, republik rakay china, yang kenyataannya telah merdeka tanpa menegakkan demokrasi sepenuhnya, ? Yaa itulah konsekuen konstitusi negara dalam memerdekakan masyarakat indonesia dengan dahlil demokrasi kenyataannya toh dengan memakai dahlil demokrasi tetapi demokrasi itu di pakai oleh mayoritas saja di salah gunakan oleh mereka yang sifatnya patriarkis, Apakah demokrasi itu harus berlandaskan mayoritasnism ? Ataukah kegentingan oleh para patriarkis atau patriarkis yang sedang dalam kegentingan ?

di indonesia sendiri 2 hari lagi masyarakat akan mengulang kembali (1945 - 2017)
Merasakan moment perayaan kemerdekaan dan melaksanakan kegiatan kegiatan dalam panggung kenerdekaan walaupun merayakannya pun dengan cara masing masing yaa itulah budaya  demokrasi yang merdeka.(sampai kapan negara harus berdiri dilubang yang sama).

Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan pada saat pena dan kopi masih sama sama berada saat perayaan kemerdekaan yang ke- 71 kemarin .
Kembali ke kepala tulisan, kata "iya juga" adalah kata yang menunjukkan bahwa ada peristiwa yang tersembunyikan dalam pemahaman kemerdekaan indonesia saat ini ,maksud penulis adalah peristiwa sejarah peradaban yang terletak pada telapak tangan manusia yang patriarkis,feodal dan berkoloni tentang perbudakan dan pelecehan terhadap kaum perempuan, mau itu soal APBN, perusahaan perusahaan kapital, politik identitas, jabatan, budaya dan konstitusi negara.

5 bulan yang lalu media mempublikasikan woman march yang ada di jakarta(4 maret 2017) semua kalangan perempuan menempatkan hak haknya atas ketidak adilan yang mereka jalani selama peradaban membuat sejarah, di hadapan dan di tengah tengah usus bumi,
Feminisme adalah sinopsis dari konstruksi besar ketidakadilan. Hanya pada pengalaman perempuanlah seluruh praktik diskriminasi membekas. Seorang perempuan tidak lahir merdeka. Ia lahir dalam stigma bahwa ia berkedudukan di bawah laki-laki. Bahwa ia bukan penyandang hak politik. Bahwa ia bukan pengucap ayat-ayat surga. Bahwa ia bukan pemikir rasional. Bahwa ia harus submisif dalam seks. Bahwa ia jg harus merdeka,

Saya pernah membaca di salah satu website jurnal perempuan tentang, Bagaimana dengan seorang perempuan yang lesbian berkulit hitam dan mempunyai seorang anak 4 yang tinggalnya di jerman ? Ada berapa banyak penderitaan yang dia alami,sebagai seorang perempuan dia hadir ditengah tengah mayoritas kulit putih, hadir sebagai lesbi pada politik heterogen, sebagai perempuan hadir sebagai janda dia harus menghadapi problem ekonomi dan masih banyak lagi, dengan kata lain 1 tubuh perempuan segala jenis ketidak adilan beroprasi pada pengalaman tubuhnya.

Sesungguhnya, pada tubuh perempuan, melekat seluruh jenis ketidakadilan ekonomi, politik, seksual, hukum, kultur, teologi hingga perda-perda misoginis(orang yang membenci wanita), diskriminasi itu membuat kita buta huruf tentang peradaban. Perempuan tak lahir merdeka. Ia lahir untuk memerdekakan dirinya.

Ketajam feminim pun melihat sistem yang terdapat pada perusahaan yang bekerja sama dengan negara dan menjadikan bahan politik untuk mencapai legitimasi bernegara ,seperti kejadian yang di hadapkan kepada sang ibu yang hamil saat palpasi(perabaan terhadap janin yang ada di rahim) digantikan dengan ultrasonografi USG ( teknologi perusaan yang dibuat oleh konsep laki laki yang patriarkis mempunyai alat yang beroprasi pada rahim ibu), juga seorang genocology seorang laki laki dan dokter bayi pun seorang laki laki yang patriarkis, 3 orang laki laki patriarkis beroprasi dalam rahim ibu.

Setelah anak lahir itu di catat dan di atur oleh rumah sakit lalu ke negara dengan rezim pembatasan penduduk,
bisa di pastikan bahwa politik yang patriarkis sudah ditanamkan di rahim ibu.
Melihat kondisi masyarakat saat ini sedang menikmati rezim yang di tawarkan oleh sistem yang rusak, dan pemerintah daerah maupun pusat juga andil dalam perumusan kebijakan yang sifatnya patriarkis.

Belajar dari tokoh seperti charol gilligen yang menawarkan konsep etika kepedulian pada tatanan masyarakat yang berbudaya dan bernegara dalam mencapai keadilan yang merata.
Pemikiran-pemikiran tentang manusia dari berbagai perspektif mengundang
reaksi dengan mempertentangkannya melalui pemikiran yang baru.

Carol Gilligan, salah seorang psikolog dan feminis Amerika, menyatakan bahwa terdapat bias laki-laki dalam psikologi moral. Dalam bukunya Gilligan (1993: 18-23) “in a Different
Voice” yang diterbitkan tahun 1982, mengkritik Kohlberg karena seluruh subjek yang digunakan Kohlberg adalah laki-laki, dianggap tidak mempertimbangkan
perbedaan sosialisasi seorang anak perempuan dan laki laki dalam budaya manusia.
Laki laki secara tradisi terkondisi menjadi otonom dan bebas, sementara perempuan
diandaikan menjadi makhluk yang tergantung dan pasif.

Tak ada keadilan bila tanpa kepedulian, adakah laki laki berjabat berlegitimet dan memiliki identitas, yang siap membunuh kelas arogansinya dalam mengadopsi(karena tidak bisa melahirkan) konsep feminim etis dalam setiap kultur  alam bawa sadar idenya.

#merdekahlah dan berterimah kasihlah kepada sipemberi kasih sayang.

Pengaruh Globalisasi Terhadap Pergeseran Budaya Lokal

Oleh : aswar saputra
Globalisasi adalah suatu proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk-produk pemikiran dan aspek budaya lainnya. Dengan demikian setiap individu berhak mengadopsi Pemikiran dan kebudayaan manapun dan apapun itu, bebas bertindak melalui hak sipil (Hak Asasi Manusia) yang dimiliki, lalu menimbulkan pro dan kontra dalam lingkungan masyarakat yang majemuk dan berujung pada ketimpangan sosial terhadap kebudayaan lama oleh kebudayaan baru adalah peroses modernisasi

Pengadopsian pemikiran/paham kebudayaan baru tidak jarang menimbulkan pertentangan di lingkungan masyarakat kontemporer. sebagian masyarakat dengan cara-cara yang dan kebiasaan yang lama pula akan mendapatkan kata katro, nora, dan ketinggalan zaman oleh penganut terbaharu di zaman yang baru ini (modernisasi)

Menurut Moentjaranigrat Modernisasi adalah usaha untuk hidup dengan zaman dan konstelasi dunia sekarang.
Modernisasi merupakan proses perubahan terhadap sistem ekonomi, sosial dan politik yang berkembang di Eropa Barat dan Amerika Utara dari abad ke-17 sampai ke-19 yang kemudian menyebar ke negara-negara Eropa lainnya. Perubahan tersebut juga terjadi di Amerika Selatan, Asia dan Afrika pada abad ke-19 dan ke-20.Teori modernisasi fokus pada cara masyarakat pramodern menjadi modern melalui proses pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur sosial, politik dan budaya. Masyarakat modern adalah masyarakat industri yang di

Rovolusi industri itu sendiri terjadi pada priode tahun 1750-1780 dimana terjadinya proses perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, teknologi, serta memiliki dampak yang besar pada sektor ekonomi, sosial dan budaya. Telah Di gandrungi oleh bangsa-bangsa eropa pada saat itu dan di ikuti oleh jepang pada tahun 1866 melalui restorasi meiji di Jepang sebagai perwakilan Asia untuk Mengejar ketertinggalannya dari bangsa eropa. Hal tersebut pula yang menimbulkan anggapan oleh bangsa indonesa tentang bangsa jepang di pandang setara kedudukannya dengan bangsa eropa dan jelas tahun pada 1750 atau tahun 1866 indonesia masih dalam masa penjajahan.

Sejak terjadinya revolusi industri, sejak itu pula semakin mempermudah negara-negara maju untuk menyalurkan produk-produknya keseluruh dunia sebagai manifestasi dari globalisasi yang menghasilkan ketergantungan (interpendensi). Produk pemikiran/paham, kebudayaan yang di hasilkan akan meramba pada kebudayaan-kebudayaan lokal yang menyebabkan selalu terjadinya ketimpangan sosial hingga kini dan menjadi perdebatan panjang di lingkungan adat, agamais, politicus, budayawan, serta pergesekan pada politik bernegara.

Memaknai definisi dari Globalisasi. Artinya hal tersebut telah terjadi di Indonesia pada periode tahun 1000 an. Di tandai sejak perdagangan internasional yang di lakukan oleh kebangsaan China, india, Arab, portugis, spanyol, inggris, belanda, jepang dll. Perdagangan internasional yang dilakukan juga menghasilkan perubahan kebudayaan-kebudayaan lokal secara signifikan dalam lingkungan adat dan agama atau politik dan ekonomi. Masing-masing memberikan pengaruh dan senjata perekonomian pada era colonial serta senjata politik di zaman modernisasi kini yang berorientasi keoada politik ekonomi bangsa Asing.

Proses modernisasi yang terjadi di Indonesia hingga hari ini sangat berpengaruh pula pada kehidupan bernegara di Repuplik Indonesia, ditandai dengan kurangnya proses-proses kesukuan, peradatan, ke agamaan yang sifatnya berkebudayaan lokal dan tradisional kini sangat minim di di indera.
Semua telah diambil alih oleh budaya-budaya Asing pada sektor ekonomi, polik, agama, sosial yang mendikte hak-hak sipil (HAM).

Salah satu contoh kebudayaan masyarakat republik indonesia aadalah gotong royong yang kini telah jarang di temukan setelah berlakunya produk revolusi industri untuk menggirik prilaku manusis ke sifat individualistik dan pragmatis. "Dengan slogan lebih cepat lebih baik" tanpa kesejahtraan rakyat sebagai bahagian dari cita-cita UUD Negara Republik indonesia.
Orang-orang enggan lagi bertatapan rupa sejak berkembanganya ilmu pengetahuan trhknologi. Kekatroan, kenoraan, dan ketertinggalan yang di lontarkan mengadopsi ketergantungan pada aspek pembangunan di segala lini dan golongan masyarakat.

Pada kesempatan kali ini, tulisan diatas sengaja di buat untuk memberikan sedikit gambaran tentang pengaruh globalisasi terhadap budaya-budaya lokal indonesia, mengenai pergeseran budaya lokal yang di sebabkan oleh budaya asing pada sektor politik, ekonomi agama, sosial dan budaya yang sangat berpengaruh dalam kehidulan bernegara.


Minggu, 13 Agustus 2017

Komitmen Untuk Sportif

Oleh : Aswar Saputra

Duduk menikmati akselerasi jaringan wifi yang di sediakan dirumah sahabat adalah ketenangan yang cukup nikmat, meskipun terdengar keributan yang melahap gendang telinga namun dapat di atasi oleh cerutu yang tidak lama lagi menjadi puntung.( jangan takut ngerokok) memang saat seperti inilah larangan merokok rasanya hanya sebuah hoax untuk melemahkan pendapatan negara.

Saat menyambungkan wifi yang di beri nama oleh pemiliknya (komitmen),maka anda akan merasa komitmen untuk duduk di tempat selama berjam-jam lamanya. Tapi saya yakin bukan itu maksud dari sang pemilik untuk pemberian nama tersebut, entah apa lagi yang di maksudkan oleh pemilik dari kata Komitmen itu???  Kalau boleh berpendapat komitmen yah,, kesiapan untuk mempertanggung jawabkan atas apa yang telah di rencanakan. Saya tidak harus membuka KBBI atau Browsing Mbah GOOGLE namanya juga berpendapat, asal jangan mencolek Mbah SARA.

Sungguh dahsyat keberadaan alat penghubung yang satu ini, sungguh luar biasa revolusi teknologi yang terjadi berkat kemampuannya bisa menenagkan khalayak. Yang cerewet bisa jadi diam, yang pendiam jadi semakin tenang mengakibatkan ruangan menjadi senyap layaknya Gusdur saat bertutur berefek pada pendengar menjadi diam menyimak dan terkadang tiba-tiba tertawa.

Berkhat ketenanganlah yang memicu nafsu saya untuk menulis.karna merasa kurang fres untuk menuliskan hal-hal yang menarik seperti yang Netizen inginkan tentu mengenai Politik, Ekonomi, apalagi kalau soal Agama sudah pasti saya mendapatkan puluhan, ratusan jempol di kolom pemberitahuan. Namun saya tidak memilih ketiga tema tersebut dikarenakan POLITIK bahasannya Atas-Bawah, EKONOMI efeknya Sensitif, apalagi  kalau AGAMA saya rasa Lakum Dinukum Waliyadin. Itu menurut saya berdasarkan pengalaman dan pengamalan.

Adapun pendapat dari Plato, politik adalah upaya untuk membahas dan menguraikan berbagai segi kehidupan manusia dalam hubungannya dengan negara. Ia menawarkan konsep pemikiran tentang manusia dan negara yang baik dan ia juga mempersoalkan cara yang harus ditempuh untuk mewujudkan konsep pemikiran. Baginya manusia dan negara memiliki persamaan hakiki. Oleh karena itu, apabila manusia baik negara pun baik dan apabila manusia buruk negara pun buruk. Apabila negara buruk berarti manusianya juga buruk, artinya negara adalah cerminan mansuia yang menjadi warganya. Dalam suatu negara terdapat pemerintahan yang menjalankan tugas kenegarahan untuk mensejahtrakan rakyat atau stokhoulder.

Apabila berlandaskan dengan ilmu pemerintahan yang telah saya ketahui dapat kita konsepkan stratanya yaitu PEMERINTAH-SWASTA-RAKYAT. dan yang menjadi perebutan adalah kelas sosial untuk mendapatkan penghargaan dan aktualisasi diri yang sifatnya relatif kadang diats dan kadang dibawah, sekali naik langsung meluncur, sekali anjlok akan tertimbun. Yah,, mirip-mirip dengan pengusaha sekali untung akan menambah kas, sekali bangkrut maka akan tertimbun hutang. Jadinya Gali Lubang Tutup Lubang, pinjam Uang-Bayar hutan(g) demi meningkatkan kelas sosial dan penghargaan diri.

Tradisi tersebut terjadi sampai tujuh turunan pun tidak akan lenyap, namanya juga tradisi pasti akan dilaksanakan secara turun temurun. Memperebutkan Jabatan untuk peningkatan Clas adalah laga yang paling bergengsi melebihi ketegangan pertandingan El Clas-ico. Harusnya kan tidak ada jabatan yang mesti di bela mati-matian, kecuali Piala kemenangan yang SPORTif dan penghargaan pemain terbaik di elclasico. Seperti itulah pertarungan dalam persepak bolaan apabila menang dalam pertarungan maka akan berada di posisi podium tertinggi, jika tidak menang maka akan merugikan penonton yang kalah taruhan. Mau atau tidak mau, suka atau tidak suka jika kalah dalam taruhan haruslah siap untuk membayarnya, sebab efeknya sensitif. gengsi pun menjadi gede. hampir-hampir miriplah dalam perpolitikan.

Disamping itu juga terdapat persamaan yang harus kita pahami antara politik yang diungkapkan oleh plato dengan politik persepak bolaan yang sering kita tonton adalah keseriusannya dalam menciptakan generasi-generasi yang berbakat atau belanja pemain handal pada musim transfer. Sebab apabila memiliki pemain berbakat dan handal maka 95% akan terwujud sportifitas saat di lapangan hijau.

Wisss, sampai detik ini saya masih duduk di tempat yang sama, sunggu luar biasa betul keberadaan alat penghubung wifi ini, sesuai dengan namanya Komitmen, berhasil mendudukan saya di kursi yang agak peot ini, hanya karna nafsu untuk mengotak atik pikiran di layar dan menghabiskan rokok sebatang demi sebatangu. Semoga apa yang telah terjadi dapat bermanfaat bagi diri saya. Kalau untuk orang lain say serahkan sepenuhnya kepada anda untuk mencari hikmanya jika ada.