Oleh : Arifin Zainuddin Laila
Kekayaan sebuah negara bukan terletak pada sumber daya alam yang melimpah, melainkan pada kualitas sumber daya manusianya,cMelihat kutipan di atas timbul pertanyaan di benak penulis, apakah negara kita bisa bangkit dari keterbelakangan,,? Sedangkan kondisi yang terjadi di negri kita saat ini, pemimpin atau para pejabat negara hanya sibuk memperkaya diri, korupsi bukan lagi pemandangan yang langkah di negri ini, ditambah pemuda - pemudi kita, sebagai generasi pelanjut tongkat estafet kepemimpinan, juga di sibukkan dengan hal - hal yang tidak produktif ..Upppzzzzzzt,,,,
Kata para pemuda - pemudi kekinian Mending cari tau film terbaru korea daripada mikirin negara. Atau paling tidak bedah bukunya diganti dengan majalah yang membahas tentang seputar dunia fhasion, Siapa tau habis pasmina terbit lagi pasmono, lama - lama jadi komo, lalu berubah menjadi sibodoh Hehehehe..Pantas saja negara kita di juluki negara konsumen, Apasih yang tidak laku di negri kita, yang penting itu masih dalam kategori impor, sikatttt aja browwww ,,,, dari pada kita dijuluki ndeso,,,, Ahhhhaaaa,,,,kain kafan digunting, lalu di pasarkan melalui media aja laku di indonesia. Hohoho Maaf yah bagi parah hijabers....
Sadar tidak sadar mental kita telah di bentuk oleh pengaruh - pengaruh barat, yang tidak lain hanya rekayasa guna melancarkan produk mereka di pasaran, dan indonesia di yakini sebagai peluang dalam hal memasarkan produk - produk mereka. Mengapa demikian,,? Itu tidak lain karna Sebagian besar dari kita sangat mendewakan barat, yang tertanam dalam kesadaran kita adalah bukan lagi bangkit lalu kemudian bersaing dengan mereka melainkan bagaimana bisa mengikuti budaya luar. Dunia pertama dan dunia ketiga sengaja di ciptakan. Dunia ketiga di beri pengertian sbagai negara miskin dn terbelakang, sementara negara dunia pertama di beri label sebagai negara industri maju dan modern Pandangan tersebut tanpa kita sadari Telah menjadi dogma bagi bangsa kita
Padahal sejarah mencatat bahwa, jauh sebelum peradaban barat maju, ada sebuah peraban yang lebih dulu maju, yakni NUSANTARA, Kalau pembaca nggak percaya, monggo jalan - jalan ke candi borobudur..!!! Kalau barat punya orang-orang cerdas,pemikr hebat seperti adam smith, karlmax, jauh sebelumnya kita juga punya karaeng patingaloang, colek puji dll. Hehehe...Di era saat ini, persaingan bukan lagi antar negara, maupun antar kelompok, melainkan antar individu, mengingat produk kebijakan ekonomi dunia,, yang kita kenal dengan sebutan MEA, telah di berlakukan. Dan indonesia termasuk negara yang tergabung di dalamnya. maka pertanyaannya bagaimana kesiapan kita, melihat kondisi bangsa kita, terutama bagi sebagian besar pemuda - pemudi.
Yang kita tau bahwa pemuda sebagai generasi penerus hanya disibukkan dengan hal - hal yang tidak produktif,,
Apakah negeri kita akan terus jadi negeri konsumtif, bukan sebagai negeri yang produktif,, Olehnya itu sebagai konsekwensi perubahan zaman kita di tuntut untuk menjadi manusia yang produktif, demi untuk mempertahankan kedudukan di tengah - tengah persaingan yang makin kompetitif. malam semakin larut dan rasa ngantukpun tak bisa tertahankan lagi, di tambah besok penulis kuliahnya pagi.Jadi penulis akhiri tulisan dengan sebuah kutipan "Bunuhlah waktumu dengan aktivasi produktif dan progresif, jangan engkau terbunuh waktu karena aktivitas yg mengasingkan rasionalitas"
0 komentar:
Posting Komentar