Oleh : Angga Mayolus Linus
Selamat merayakan hari ulang tahun tanah beta tanah kelahiran nenek moyang juang kita ,yang ke 71 tahun lamanya yaa setarah dengan umur Kakek nenek ku yang tinggal sudut sudut kekayaan tanah kelahirannya, tetapi semangat mereka dalam merayakan kemerdekaan dan akan cinta terhadap tanah kelahirannya dengan simbol DARAH TULANG yang masih mereka pertahankan sampai 71 tahun lamanya . saya tidak mau kalah semangat dengan kulit kerucut mereka,Dengan tulisan inilah saya memaparkan semangat serta hadiah kemerdekaan saya terhadap hari kemerdekaan ini.
malam sehari sebelum hari kemerdekaan yang di tunggu oleh seluruh rakyat Indonesia pada 17 Agustus 1945 sampai sekarang 17 Agustus 2016 , dengan atap dan lantai yang sederhana serta bulan yang menerangi malam kami, Kakek dan nenek ku menceritakan bahwa (sambil menghembuskan asap tembakau yang ia bakar) kemerdekaan iyalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka (dengan seriusnya aku mendengarkan sambil memeluk guling buatan nenek ku) penjajahan di atas dunia harus di hapuskan karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan prikeadilan, kembali saya mengingat perkataan pembina upacara membacakan UUD 45 yang sudah di amandemen .
pada saat saya duduk di masa pendidikan selama 12 tahun lamanya , entah saya salah satu dari mereka yang memaknai tulisan yang di sampaikan kepada pembina upacara pada saat itu, dan cerminan bagi seluruh rakyat Indonesia, setiap kali hari perayaan kemerdekaan tiba bagi seluruh rakyat Indonesia merayakan dengan penuh semangat sebagian dari perayaan tersebut mulai dari pemerintahannya hingga masyarakatnya memaknai subtansi atau hanya menjadikan tempat bisnis oleh kelompok - kelompok elit ..saya rasa Kakek dan nenek ku lah yang lebih paham pada efek para elit negara itu.
mengingat proklamator kemerdekaan bung Karno dan bung Hatta dkk, yang meneriakkan dan memproklamasikan hari kemerdekaan itu dengan suara yang lantang dan penuh keyakinan bahwa kemerdekaan yang mereka sampaikan betul - betul merdekaan dari sebuah penjajahan, mengingat kembali perjuangan Sukarno dkk pada konstelasi global yang menerpa Nusantara dengan di tolaknya negara - negara komunis sosialis yang mau bekerja sama dengan indonesia dan pada saat itu Sukarno tarik diri membawa negara Indonesia keluar dari lingkaran Persatuan Bangsa Bangsa karena tidak lagi sesuai dengan pemikiran Sukarno serta konflik konflik di dalamnya,(baca demokrasi terpimpin dan hubungan indonesia-cina)
Tetapi pada saat Soekarno jatuh sakit dan surat kudeta yang di terimah dari calon pemimpin RI pada saat itu (salah satu boneka dari tangan tangan ajaib negara kapitalis) . Sebut saja Bapak pembangunan, Pada saat rezim orde baru bapak pembangunan melakukan kebijakan untuk kembali kerja sama terhadap negara negara barat dan masuk dalam lingkaran Persatuan Bangsa bangsa, Kakek dan nenek ku merasakan efek dari kebijakan tersebut, yaaa mungkin Kakek dan nenek ku adalah cerminan dari efek bapak pembangunan ini,mereka melarat, dibunuh, di tindas, di perkosa, dan tidak ada kemerdekaan yang mereka rasakan , mungkin Kakek dan nenek ku merasakan sampai sekarang hal tersebut .
Tanah beta yang kaya akan sumber daya alam tetapi hanya menjadi kepentingan pribadi para marsose marsose negara kapitalis. contoh kongkrit kecil pada suatu negara sedang berkembang dimana kapitalis bekerja sama dengan negara ,dan negara lah yang menjadi fasilitator pada distribusi negara kapitalis , kapitalis membuat mobil dan negara membuatkan jalan , salah satu contoh fenomenal yang menjadi eksistensi dari para elit elit negara, Di mana kemerdekaan itu dimana perikemanusiaan dan prikeadilan itu ?(dengan nada tenor yang di keluarkan oleh Kakek dan nenekku)
Jawabannya ada pada regenerasi sekarang,
Tepat jam 2 pagi ayam berkokok menandakan matahari tidak lama lagi terbit dan Kakek nenekku mulai kehabisan tembakau , saya pun mulai merapikan tempat tidur , dan mulai istirahat sambil nunggu perayaan kemerdekaan yang penuh semangat ini, tidak sabar ku menunggu sorak sorai masyarakat serta semangat mereka dalam menjamuh 17 Agustus.
sampai jumpah di semangat kemerdekaan di tahun berikutnya, MERDEKAA!