Jumat, 23 Juni 2017

Demokrasi Yang Berorientasi Pada Plutokrasi

Oleh : vredy pala'langan

Kata Ideologi dalam KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia) mengatakan bahwa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat ( kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk keberlangsungan hidup

Dalam konsep pemikiran ideologi dunia yang sangat berkembang di masa sekarang ini, kita mengenal yang namanya ideologi Kapitalisme, Liberalisme, Sosialisme dan Komunisme

Di Negara Amerika itu sendiri konsep ideologi yang ditanamkan yaitu konsep ideologi kapitalisme dan liberalisme, yang dimana kita ketahui bahwa, kedua konsep tersebut tidak jauh berbedah, dimana wujud dari Kapitalisme itu sendiri lebih kepada pasar bebas, dan wujud dari Liberalisme itu sendiri lebih kepada sosialisasi dan UU terbuka, sehingga tidak ada campur tangan pemerintah di dalamnya, dan konsep pemikiran inilah yang dijalankan oleh negara Amerika untuk mengembangkan negaranya dalam sektor ekonomi, sosial, pendidikan dan kesehatan

Sedangkan konsep ideologi komunis masih sangat relevan dan mulai berkembang di berbagai negara - negara seperti di Cina, Amerika latin, dan Rusia, mereka mencoba mengembangkan dan mengorganisir masyarakat untuk bagaimana menanamkan ideologi itu secara revolusioner,
Sehingga konsep ideologi komunis yang dibawa oleh Lenin dengan kekuatan terbesarnya menumbangkan kalangan borjuis(kapitalis) di Negara Rusia

Sedangkan konsep komunis dicoba ditanamkan Di dalam kontes Indonesia, tetapi konsep ideologi komunis ini sangat berlawanan dengan resim yang di buat oleh Suharto pada saat itu, yaitu Orde Baru, ketika penanaman ideologi tunggal mulai di lakukan oleh suharto maka, komunis beserta partai komunis harus di hancurkan, sehingga terjadi Revolusi 1965, yang dimana terjadi pembantaian dan pembunuhan besar - besaran yang tidak bisa terelakkan (tragedi berdarah) ini disebut dengan G30S-PKI

Di media pertelevisian sekarang, setiap tanggal 30 September di putar kejadian tersebut, dan tentunya ini salah satu doktrin politik yang dimana, masyarakat di ajak untuk membenci partai komunis,demi melanggengkan keberlangsungan Resim Orde Baru pada saat itu ( salah satu kepentingan kapitalis)

Disini, Dalam konsep pemikiran karl marx dalam bernegara "kita memandang bahwa", terbentuknya negara karena pengorganisasian kaum proletariat yang dimana ada dua kelas (kubuh)  yang saling berkontradiksi dalam berdialektika satu dengan yang lainnya antara, golongan borjuis dengan golongan proletariat, penindas dengan yang ter'tindas, petani dengan buruh

Karx Marx berpandangan bahwa semakin berkembang ideologi kapitalis semakin besar pula kekuatan kaum proletariat

Kaum proletariat inilah yang nantinya akan menghasilkan yang namanya kesadaran akan kaum tertindas dan kaum tertindas ini nantinya akan membentuk rasah akan kesadaran, sehingga partai komunis yang dipimpin oleh Diktatur proletarian membentuk masyarakat komunis dalam artian komunal(milik bersama) sosialis dalam artian tidak ada alat produksi yang dikuasai secara individu( milik komunal ),dan ini salah satu kekuatan untuk merebut negara, dalam konteks inilah sehingga terbentuk suatu negara dalam presfektif Karl Marx

Dalam kehidup sekarang ini, kita cenderung hidup di bawah garis ketidak tahuan sehingga kita mudah didoktrin oleh hal - hal yang tidak sesuai dengan realitas yang ada, mulai dari konsep pemikiran kapitalisme, sosialisme,komunisme, liberalisme,  bahkan sampai pada pemikiran fasisme, Konsep pemikiran ideologi inilah yang dapat merusak dan bahkan dapat mengangkat senjata untuk saling menghancurkan, dan ini salah satu kepentingan dalam sektor ekonomi tentunya

Dalam pengaturan tatanan kehidupan, kita cenderung lebih dulu melihat kepada perkembangan ekonomi, dan inilah konsep yang di ambil dari pemikiran karl marx (Materialisme),
Ini berarti, bagaimana Materialisme masuk dalam pertimbangan - pertimbangan kehidupan manusia, dan bagaimana materialisme ini dikembangkan melalui ideologi menjadi sesuatu ideal yaitu suatu pemikiran  yang berujung pada sosialis (salah satu konsep pemikiran Hegel yang dikembangkan oleh karl marx) dan tentunya ini salah satu ancaman bagi golongan kapitalis dalam mengembangkan ideologi - ideologinya diberbagai negara, bukan lain untuk memperkuat negara - negara kapital

Salah satu contoh kongkrit, dalam kajian - kajian akademis diberbagai kampus, dibeberapa fakultas, terutama di negara indonesia sendiri yang mengkajih tentang ilmu sosial dan ilmu ekonomi, dan lain sebagainya, itu tidak perna memperdalam kajian tentang teori Marxis, dan hanya mengkajih tentang teori Marx weber saja( kajian tentang kapital dan liberal)

Dan ini tentunya akan menghasilkan generasi yang hanya mementingkan kepentingan individu,
Dalam tata kehidupan pemerintahan kita sekarang ini, kebanyakan para birokrat hanya mementingkan kepentingan pribadi, sehingga banyak orang  memandang bahwa materialisme hanya mengabdi pada segelintir kepentingan seseorang saja,dan itu yang terjadi di kalangan pemerintahan kita sekarang ini

Sehingga Tidak ada penguasah sejati yg menampakkan rupanya didepan khalayak manusia, itulah sifat ilahi yg ditiru oleh manusia, penguasah sejati senantiasa mengendalikan kekuasaan diluar khalayak umum, diluar batas itulah, mereka memiliki kemerdekaan untuk berkehendak

Dimana Munculnya pabrik, munculnya pembuatan kawasan industri di berbagai daerah di indonesia, dan bahkan pemerintahan di negara kita ini hanya berorientasi pada kepentingan ekonomi, yang kalau kita kajih secara ideologi, itu sudah masuk dalam kepentingan - kepentingan kapitalisme, dan para kapitalisme itu sendiri belum tentu mempersoalkan tentang kaum tertindas(proletariat), yang inilah yang di maksud oleh karl marx, membelah kaun tertindas agar lepas dari ikatan kapitalis dan liberalis.

Untuk itu Marilah kita sama - sama memperbaiki Orientasi kita dalam memandang ideologi dunia, agar tidak di jadikan bola bundar yang di tentang, di oper, dan dilempar sana sini tanpa kita ketahui permainan apa yang sedang di mainkan.


Minggu, 18 Juni 2017

Wajah Pendidikan Kapitalistik Serta Pragmatis.

Oleh : Arifin Zainuddin Laila

Didalam pembukaan undang – undang dasar 1945 salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

 Serta visi pendidikan nasional yakni, untuk mencari kebenaran, kemandirian dan profesional, pengabdian kepada publik, pendidikan hati, dan tekanan dimensi moral.

Namun Ironisnya potret sebagian lembaga pendidikan pada saat ini terkadang sangat jauh dengan subtansinya.

seperti yang dikatakan oleh ki hajar dewantara yang mengartikan pendidikan secara luas, bahwa pendidikan itu bukan sebuah tujuan tetapi media untuk mencapai tujuan perjuangan.

yaitu mewujudkan manusia indonesia yang merdeka, lahir dan batinnya, merdeka secara lahiriah, artinya tidak di jajah secara fisik, ekonomi, politik dan budaya

namun fakta yang kerap kali terjadi khususnya di dunia pendidikan seakan - akan hanya mempunyai fungsi sebagai alat yang memproduksi tenaga kerja,

Pandangan yang terdapat pada para pelajar saat ini kebanyakan menganggap sekolah adalah sebuah hal yang wajib, sebagai syarat utama menuju dunia kerja.

Artinya bangsa kita yang menempuh pendidikan hanya terkonsentrasi pada pandangan bahwa maunusia yang sukses itu adalah manusia yang mempunyai profesi yang dapat memberikan kesejahteraan ( bergelimang harta )

karna harta yang melimpah adalah syarat utama untuk memenuhi keinginan manusia.
Hal demikian tentunya mengundang pertanyaan tersendiri bagi kita.

Apa yang melatar belakangi pandangan – pandangan tersebut muncul di bangsa kita, dan mengapa pendidikan kita,tiba – tiba berubah menjadi orientasi pasar....?

Penulis akan sedikit mengurai tentang kekuasaan negara yang berkolaborasi dengan kekuatan ekonomi global yang menimbulkan dampak negatif dalam segala sektor negara, termasuk dalam dunia pendidikan

Di mulai dari tahun 1511 pengaruh imperealisme sebagai perpanjangan tangan kapitalisme, telah masuk merambah ke bumi nusantara dan terus menjadi ancaman terhadap perkembangan bangsa kita.

Yang hingga saat ini masih kita rasakan Dimulai dari abad 15 di inggris yang ditandai dengan munculnya revolusi industri, lalu kemudian berkembang sampai di fase 1750 – 1914.

 dimana terjadi pergeseran prilaku kapitalis yang mulanya hanya perdagangan publik merambah ke wilayah yang mempunyai jangkauan  lebih luas yaitu industri

transformasi dari dominasi modal beralih ke dominasi industri yang secara otomatis memperkuat dominasi dan kekuatan kapitalis di berbagai belahan dunia, termasuk di asia.

Pasca 1914 mulai muncul kesadaran bangsa – bangsa yang memanifestasikan kesadaran tersebut, menjadi sebuah perlawanan atas imperealisme yang melakukan ekspansi dan eksploitasi ke berbagai wilayah,Khususnya di asia dan afrika.

 Dimana perlawanan bangsa – bangsa pada saat itu berhasil mengantarkannya pada pintu kemerdekaan.

Karna takut kehilangan pengaruh di negara – negara yang baru saja merdeka ini, kembali lagi para kapitalisme global melakukan konsolidasi, yang berhasil menciptakan paradikma develomentalisme ( pembangunan )

Yang tentunya akan di terapkan di negara – negara yang baru saja merdeka, paradikma tersebut berhasil masuk di indonesia dan digunakan pada rezim orde baru,

Rezim orde baru adalah cikal bakal modal asing atau pengaruh kapitalisme masuk merambah ke segalah sektor lini di indonesia.

pembentukan lembaga-lembaga,seperti BANK WORLD, 1946 yang bertugas memberi pinjaman bagi negara – negara yang baru merdeka untuk melakukan pembangunan.

IMF, , yang beroprasi tahun 1947 berfungsi memberi pinjaman terhadap negara – negara yang baru saja merdeka, termasuk indonesia

lalu kemudian GATT berfungsi memajukan dan mengatur perdagangan dunia agar sesuai dengan kepentingan kapitalis.
Kekuatan struktural ekonomi kapitalisme

bukan hanya berhasil merambah masuk ke dunia industri, akan tetapi juga masuk kedalam dunia pendidikan kita.

 Yang secara perlahan - lahan menggeser spirit perjuangan bangsa kita, padahal sejarah mencatat bahwa Bangsa kita dikenal sebagai mental yang punya spirit perlawanan,

 seketika diubah menjadi bangsa yang bermental konsumeris, hedonis, dan pragmatis demi sebuah kepentingan pasar.

Khususnya di masa orde baru lahir berbagai kebijakan kebijakan menyangkut dengan dunia pendidikan,yang sifatnya sangat politis.

diantaranya doktrinisasi ideologi militerisme yang secara sistematik menyeragamkan mulai dari cara berpakaian, sampai ke cara berfikir.

suplemen materi serta buku – buku yang di tentukan sesuai dengan kebutuhan kapitalisme. Disisi lain perubahan kurikulum dari masa ke masa, mengalami ketidak jelasan.

Sampai saat ini masih terdapat berbagai ketimpangan – ketimpangan yang terjadi di dunia pendidikan kita saat ini, antara lain terdapat bebrapa proyeksi komersial Oleh ognum penyelenggara pendidikan,

 Belum lagi profesionalisme sebahagian tenaga pengajar saat ini, tidak melaksanakan kewajiban mereka sebagaimana mestinya seorang pendidik.

 Akan tetapi mereka menjalankan profesi mereka tidak lain karna sebuah tuntutan hidup mereka, praktek pendidikan gaya BANK (faulo freyre), bukan lagi pemandangan yang baru di sistem pendidikan kita saat ini.

Maka dari itu jangan heran ketika pendidikan kita saat ini outputnya bukan menciptakan generasi yang berbudi pekerti, menjunjung nilai – nilai kemanusian, serta membentuk karakter yang mandiri dan profesional, melainkan terbentuknya karakter yang hedonis dan pragmatis.

Jumat, 16 Juni 2017

Masa Depan, Kepemimpinan Kolektif Sangat Dibutuhkan.

Oleh : Masyudi Martani Padang,S.AN

Abad 21, Sistem globalisasi mensyaratkan adanya persamaan pandangan, hal ini langkah untuk menjadikan dunia dalam suatu ideologi yang sama, keterbukaan informasi dan ledakan arus teknologi menjadi peran dominan dalam menyamaratakan pandangan dunia.

Kita bagaikan hidup dalam satu desa buana (a global village). Melalui teknologi dan informasi, seseorang bisa mengetahui suatu negera, budaya dan adat tertentu melalui media, walaupun ia belum pernah mengunjungi ataupun melihat langsung.

Dari adanya ledakan arus informasi dan teknologi yang dihasilkan oleh sistem globalisasi ini ternyata mendapatkan angin segar bagi tumbuhnya masyarakat pintar.
Pasalnya, masyarakat diera digital ini, mampu memilah serta menganalisa sumber informasi yang tersajikan sehingga dampak dari gejala hoax akan melahirkan masyarakat pintar demikian.

Tidak hanya akan melahirkan masyarakat demikian namun juga akan melahirkan kepemimpinan nan kolektif. Di indonesia sendiri sebagai negara demokrasi akan mudah melahirkan sistem kepemimpinan kolektif tersebut, selain cultur dan budayanya yang mampu menopang jalannya sistem demokrasi, spirit gotong royong pun telah terjiwai sedari dulu dalam masyarakat indonesia sendiri.

Kepemimpinan kolektif artinya bahwa kepemimpinan yang terdiri dari keberadaan manusia-manusia cakap, cerdik serta yang memiliki kapabilitas melihat perubahan zaman. Pra-kemerdekaan kepemimpinan kolektif ini bisa dilihat dengan lahirnya beberapa tokoh sebelum pra-kemerdekaan sebut saja H.O.S Cokroaminoto sebagai pemimpin sarekat islam, KH. Ahmad Dahlan sebagai pemimpin Muhammadiyah serta hadratusyeikh KH. Hasyim asy'ari sebagai pemimpin Nahdlatul Ulama yang mampu melahirkan pemimpin sesudahnya di awal kemerdekaan dan pasca kemerdekaan.

Sistem kepemimpinan kolektif ini juga dapat kita jumpai di awal kemerdekaan yang rata-rata yang mengisi pemerintahan adalah mereka para pemikir, penggerak serta pejuang, sebut saja ir. Soekarno dan mohammad hatta sebagai presiden dan wakil presiden, di kabinetnya di isi oleh orang-orang seperti Ki Hajar Dewantara, KH. Wahid hasyim, Sultan Sjahrir, Amir Sjarifuddin, dan lain-lainnya. Tentu, kepemimpinan kolektif ini harus pula di topang dengan penguatan kaderisasi di tiap organisasi maupun partai politik.

19 tahun sudah Reformasi bergulir di republik ini yang telah melahirkan era demokrasi. Demokrasi di anggap sebagai angin segar akan terciptanya perubahan bangsa, salah satunya yakni kebebasan dalam berpendapat, yang sebaliknya di era orde baru kebebasan berpendapat menjadi suatu hal yang dilarang.

Dalam, pandangan masyarakat, demokrasi dipandang akan menciptakan perubahan di bidang ekonomi, sosial, serta perubahan dalam dunia politik itu sendiri, bukan hanya pergantian tampuk kekuasaan melainkan ada harapan yang melebihi dari itu.

Maka, dalam masyarakat demokratis, akan mudah melahirkan kepemimpinan kolektif tersebut, karena demokrasi tidak hanya sebatas soal kebebasan, melainkan demokrasi juga mengatur tata pemerintahan serta menjamin terpenuhinya aspirasi dan keinginan masyarakat.

Dengan berjalannya sistem demokrasi yang baik maka dengan sendirinya akan melahirkan sumber daya manusia yang mempuni dan memiliki kapabilitas menjawab perubahan zaman, maka dengan adanya seperti itu, maka di masa depan tidak menutup kemungkinan akan lahir pula kepemimpinan kolektif tersebut.

Hal ini juga seharusnya menjadi perbincangan serius di tiap organisasi ataupun partai politik, karena keberadaan partai politik sebagai salah satu pilar demokrasi, haruslah merubah sistem kaderisasi yang ia miliki untuk menciptakan kepemimpinan yang tidak hanya sekedar memiliki kapital ataupun modal kampanye

melainkan memiliki kapabilitas sebagai seorang pemimpin, andai partai politik hanya masih berjalan stagnasi dengan mendorong figur yang memiliki kapital minus kapabilitas, maka yang terjadi tidak hanya melanggengkan sistem pengkultusan seorang figur serta yang terjadi hanya dinasti politik, yang juga lambat laun masayarakat tidak akan lagi memilih figur dari partai politik tersebut, karena pada dasarnya dalam demokrasi yang melahirkan masyarakat pintar, suasana dan kondisi yang terjadi dimasyarakat juga dengan cepatnya berubah-berubah.

Kamis, 15 Juni 2017

Bulan Puasa, Sema Fisip Gelar Panggung Ramadhan

15 juni 2017

Rabu 14 juni 2017 tepat pada hari  ke 20 ramadhan,  SEMA FISIP adakan   PANGGUNG RAMADHAN adapun rangkaian acara tersebut yakni. Buka puasa bersama puluhan yatimpiatu yang berasal dari panti asuhan dikota palopo. Kemudian dilanjutkan dengan sahur on the road.

Dalam acara ini panitia pelaksana mengusung tema INDAHNYA BERBAGI DALAM BINGKAI RAMADHAN. yang bekerja sama dengan forum musisi kota palopo ( FORMASI)

Panggung ramadhan ini berlangsung di pelataran kampus II universitas andi djemma palopo. Yang dimulai Pukul 16.30 WITA.

 lagu - lagu religi yang dilantunkan FORMASI BAND dalam menunggu waktu berbuka puasa,  semakin menambah khazanah ramadhan pada sore itu dan juga menambah kemeriahan acara tersebut.

Nana Radiana selaku sekertaris panitia mengatakan sangat mengapresiasi FORMASI yang telah bekerja sama dalam acara ini.

Ia juga mengatakan berterima kasih kepada pihak universitas yang telah mendukung penuh acara tersebut.

Minggu, 04 Juni 2017

Globalisasi Merupakan Peluang Bisnis

04/06/2017

Globalisasi menurut KBBI artinya proses menuju lingkup dunia.

Globalisasi adalah era dimana tidak ada lagi batasan antara kota atau negara.

Semua informasi dari luar maupun dalam negeri dapat di jangkau dengan majunya tehknologi saat ini.

Fitriani Azis yang lahir tepat di hari kemerdekaan 17 agustus 1996 di desa tanjong,  kec. Ponrang kab. Luwu.

tumbuh dan besar di paris ( padang sappa dan sekitarnya) menyambut globalisasi sebagai peluang bisnis yang dapat menjanjikan.

Kata fitriani Azis, yang juga merupakan mahasiswa di UNIVERSITAS ANDI DJEMMA KOTA PALOPO, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK.  saya lebih memanfaatkan hal tersebut dengan cara merintis usaha, yang bergerak di bidang jasa seperti olshop, dan catering.

Yah..  Meskipun untungnya tak banyak, namun cukup untuk kebutuhan sehari - hari. apalagi usaha ini kan tidak terlalu menguras tenaga.

Cukup mempromosikan produk jualan seperti kerudung,  baju,  dan juga kuliner.  ke teman sosial media seperti BBM,  FACEBOOK,  WA dll.

Tak tanggung - tanggung pelanggan saya berasal dari berbagai daerah,  seperti seko,  malangke,  larompong,  parekaju dan berbagai daerah di tanah luwu.  Ujar fitriani Azis yang akrab di panggil Fitri.

Usaha tersebut sudah 4 tahun di lakoni fitri.  Gadis cantik namun belum di pinang ini, juga berharap semoga usahanya tersebut dapat memotivasi khusunya kaula muda agar dapat memanfaatkan teknologi ini sebagai peluang yang cukup menjanjikan.

Agar supaya teknologi dan informasi sebagai produk globalisasi tidak hanya menjadi sarang atau wadah penyebaran issu  Hoax seperti "SARA" dll.


Om Pram...

Oleh : Vredy palalangan

Minke salah satu nama yang dimuat di dalam buku pramoedya ananta toer yaa nama itulah yang selalu  dikenang banyak orang di muka bumi ini dengan berbagai buku novel yang dia terbitkan dikalangan pembaca sampai saat ini dari tangannya yang dingin telah lahir lebih dari 50 karya dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 42 bahasa asing,karena kiprahnya di gelanggang sastra dan kebudayaan sehingga PRAMOEDYA ANANTA TOER dianugrahi berbagai penghargaan internasional...

Bumi manusia,Anak semua bangsa,Jejak langkah,Rumah kaca..menjadi titik awal baginya menjalani hidup dan menghirup udarah luar yang terasah terguncang dan di hadapkan begitu banyak keganjalan - keganjalan yang terjadi diberbagai golongan - golongan kolonial,priyayi dan masyarakat pribumi pada umumnya..

Sepak terjangnya dalam menghadapi tantangan dan ancaman yang begitu besar dari kalangan eropa tidak membuatnya takut apalagi mundur dalam mengambil tindakan - tindakan yang menurutnya patut untuk di tegakkan bahkan sampai berujung pada jeruji besihpun dia tidak berhenti untuk menulis..baginya menulis adalah tugas pribadi dan nasional..

Bumi manusia dimana disitulah Minke banyak mendapat keganjilan akan hukum yang tidak dapat mempertahankan hak dan keadilan sebagai mana mestinya diharapkan oleh golongan masyarakat pribumi..hukum dan keadilan yang begitu keras dan menyiksa bahkan dapat membungkam semangat realitas yang terjadi..minke yang telah disingkung dalam buku anak semua bangsa tidak tinggal diam dalam melihat realitas yang tumpah begitu saja tampa adanya perlawanan..

dengan semangat yang begitu berkoar - koar minke mempersenjatai dirinya dengan pena dan selembar kertas yang menurutnya mampu pengguncang kejahatan yang telah diciptakan oleh kalangan eropa..selembar demi selembar hingga menjadi ratusan lembar yang dia genggam dengan tinta dan coretan yang nyata akan kenyataan yang ada..

Kerasnya perjuangan,Jatuh bangkit,yaa itulah kenyataan yang dia rasahkan dalam memperjuangkan keadilan dan disitulah minke banyak mendapatkan pengalaman - pengalaman dan lebih banyak berkeliling disetiap penjuruh kota demi untuk mendapatkan arahan yang positif bukan lain untuk kepentingan masyarakat pribumi pada umumnya..

Jejak langkah membuat minke merangkak perlahan - lahan sehingga larut dalam sebuah organisasi yang bernama syarikat priyayi tetapi organisasi ini tidak berjalan semestinya dimana para anggotanya lebih banyak mementingkan dirinya sendiri dibanding kalangan pribumi, dikarnakan golongan priyayi pada saat itu masih dalam genggaman golongan eropa,mereka dibayar untuk kepentingan eropa( bukan hanya perempuan yang digundik golongan priyayipun ikut digundik)...

Tidak sampai disitu saja minke tak henti - hentinya mengikut sertakan dirinya untuk terlibat langsung dalam sebuah organisasi yang dimana disepakati bersama dan terbentuklah B.O (boedi utomo)yang dipelopori oleh bung tomo,dan MEDAN - priyayi(media koran khusus pribumi) salah satu senjata mereka untuk mengupas sisi kejelekan yang dilakukan oleh bangsa eropa... sampai pada organisasi S.D.I(syarikat dagang islamiya) dan disinilah minke berperan penting terhadap bangsanya,mempersatukan seluruh golongan pedagang,petani,atau bisa dibilang yang tidak terikat pada pengaruh kolonial..

Minke menjadi mata dan mulut bagi semua orang yang tertindas juga tidak mendapatkan keadilan yang semestinya..dia melihat,merasahkan dan menyinggung dengan menggunakan pena yang sudah bertahun - tahun melekat pada dirinya..mengetahuannya terbatas bila di ukur secara eropa tetapi dalam kehidupan pribumi sekarang dia dapat dikatakan titik bakar perjuangan akan perkembangan,dengan kepribadiannya yang kokoh dan pengetahuannya yang dia andalkan minke mampu merangkul dan mempersatukan ribuan orang tanpa mengatas namankan RAJA,NABI,WALI,ataupun TOKOH WAYANG....

#dengan menulis orang mampu menyalurkan kritikan terhadap kejadian yang terlihat dengan mata kelapa kita sendiri dan juga apa yang kita rasahkan ,,tersalurkan dengan baik dan tersampaikan dengan jelas..tulisan juga mampu berkobar - kobar tampah harus bersusah paya menghabiskan suara yang dengan sendirinya tertiup angin yang entah angin itu datangnya dari mana.