Oleh : aswar saputra
anak KAMPOENG melakukan aktivitas keseharian berdasarkan imajinasi yang kemudian di represrntasikan melalui kegiatan yang sifatnya menyenangkan dan seru.
,,Kalena adalah tokoh dalam ringkasan Anak kampoeng yang di ceritakan.
Di usia 5 tahun kalena sangat mengimpikan pendidikan resmi (Sekolah)an agar bisa di gelutinya juga. Mungkin karna hanya ingin menghabiskan setengah waktu kesehariannya dihabiskan dengan bermain bersama teman-temannya yang berANEKA RAGAM suku, Adat dan agama. Oh yah,,, maaf saya lupa menyebutkan di negara mana si kalena berlindung. Di bawah naungan INDONESA disanalah kalena hidup, Nusantara adalah nama yang di berikan oleh nenek moyangnya untuk negeri tersebut.
selain mendapatkan teman bermain yang baru kalena juga mengimpikan kesuksesan yang di tekankan oleh ibunya.
Jelas bukan untuk mendengarkan lagu indonesia raya dan mebacakan teks pancasila juga proklamasi yang selalu ditekankan oleh ibu karna ibu dari kalena pun tak pernah mengetahui butir pancasila dan naskah proklamasi serta lagu indonesia raya yang selalu di kumandangkan pada hari senin saat upacara kenaikan bendera, bahkan bendera itu pun ibu tidak paham artinya. Jelasnya bahwa ibu menyekolahkan kalena agar tahu apa yang tidak di ketahui oleh ibu.
,,,kehidupan yang sederhana yang dijalani oleh ibu dan kalena adalah sampel dari kehidupan Petani untuk bertahan hidup. Mungkin ibu telah mendengarkan wejangan dari kyai yang Telah mendirikan Nahdatul Ulama merupakan golongan yang di gandrungi sebagian besar oleh Anak Kampoeng yang menjadi pendirinya adalah K.H. Hasyim Ashari mengatakan bahwa "Petani Adalah Penolong Negeri", singkatnya seperti itu yang di inginkan oleh ibu kalena yang bernama per.
Kini ibu per telah menjelang usia 72 tahun, Namun naskah-naskah yang di kumandangkan di upacara sekolahan tidak ada sekata pun yang berubah. justru makna dari suku, adat, dan agamalah yang semakin tua semakin bertambah pemaknaannya.
,, Amin Khan : Padahal dalam setiap butir pancasila sangatlah jelas pemaknaannya mengenai keanekaragaman yang menjadi cita-citanya sejak 1 juni 1945 untuk menjaga kebhinekaan. dan di pertegas oleh salah satu Presiden RI."tidak penting apa agama dan keyakinanmu, apabila kamu terus berbuat baik orang lain tidak akan menanyakannya.(K.H Abdurrahman Wahid). Benarkan bila keliru.
,,kalena :"orang yang bertengkar persoalan agama dan keyakinan, berarti masih meragukan yg dianutnya. Bu'
,,ibu : dia tidak dengar kan pak Amin guru mu nak.
anak KAMPOENG melakukan aktivitas keseharian berdasarkan imajinasi yang kemudian di represrntasikan melalui kegiatan yang sifatnya menyenangkan dan seru.
,,Kalena adalah tokoh dalam ringkasan Anak kampoeng yang di ceritakan.
Di usia 5 tahun kalena sangat mengimpikan pendidikan resmi (Sekolah)an agar bisa di gelutinya juga. Mungkin karna hanya ingin menghabiskan setengah waktu kesehariannya dihabiskan dengan bermain bersama teman-temannya yang berANEKA RAGAM suku, Adat dan agama. Oh yah,,, maaf saya lupa menyebutkan di negara mana si kalena berlindung. Di bawah naungan INDONESA disanalah kalena hidup, Nusantara adalah nama yang di berikan oleh nenek moyangnya untuk negeri tersebut.
selain mendapatkan teman bermain yang baru kalena juga mengimpikan kesuksesan yang di tekankan oleh ibunya.
Jelas bukan untuk mendengarkan lagu indonesia raya dan mebacakan teks pancasila juga proklamasi yang selalu ditekankan oleh ibu karna ibu dari kalena pun tak pernah mengetahui butir pancasila dan naskah proklamasi serta lagu indonesia raya yang selalu di kumandangkan pada hari senin saat upacara kenaikan bendera, bahkan bendera itu pun ibu tidak paham artinya. Jelasnya bahwa ibu menyekolahkan kalena agar tahu apa yang tidak di ketahui oleh ibu.
,,,kehidupan yang sederhana yang dijalani oleh ibu dan kalena adalah sampel dari kehidupan Petani untuk bertahan hidup. Mungkin ibu telah mendengarkan wejangan dari kyai merupakan golongan yang di gandrungi sebagian besar oleh Anak Kampoeng yakni K.H. Hasyim Ashari mengatakan bahwa "Petani Adalah Penolong Negeri", singkatnya seperti itu yang di inginkan oleh ibu kalena yang bernama per.
Kini ibu per telah menjelang usia 72 tahun, Namun naskah-naskah yang di kumandangkan di upacara sekolahan tidak ada sekata pun yang berubah. justru makna dari suku, adat, dan agamalah yang semakin tua semakin bertambah pemaknaannya.
,, Amin Khan : Padahal dalam setiap butir pancasila sangatlah jelas pemaknaannya mengenai keanekaragaman yang menjadi cita-citanya sejak 1 juni 1945 untuk menjaga kebhinekaan. dan di pertegas oleh salah satu Presiden RI."tidak penting apa agama dan keyakinanmu, apabila kamu terus berbuat baik orang lain tidak akan menanyakannya.(K.H Abdurrahman Wahid). Benarkan bila keliru.
,,kalena :"orang yang bertengkar persoalan agama dan keyakinan, berarti masih meragukan yg dianutnya. Bu'
,,ibu : dia tidak dengar kan pak Amin guru mu nak.
anak KAMPOENG melakukan aktivitas keseharian berdasarkan imajinasi yang kemudian di represrntasikan melalui kegiatan yang sifatnya menyenangkan dan seru.
,,Kalena adalah tokoh dalam ringkasan Anak kampoeng yang di ceritakan.
Di usia 5 tahun kalena sangat mengimpikan pendidikan resmi (Sekolah)an agar bisa di gelutinya juga. Mungkin karna hanya ingin menghabiskan setengah waktu kesehariannya dihabiskan dengan bermain bersama teman-temannya yang berANEKA RAGAM suku, Adat dan agama. Oh yah,,, maaf saya lupa menyebutkan di negara mana si kalena berlindung. Di bawah naungan INDONESA disanalah kalena hidup, Nusantara adalah nama yang di berikan oleh nenek moyangnya untuk negeri tersebut.
selain mendapatkan teman bermain yang baru kalena juga mengimpikan kesuksesan yang di tekankan oleh ibunya.
Jelas bukan untuk mendengarkan lagu indonesia raya dan mebacakan teks pancasila juga proklamasi yang selalu ditekankan oleh ibu karna ibu dari kalena pun tak pernah mengetahui butir pancasila dan naskah proklamasi serta lagu indonesia raya yang selalu di kumandangkan pada hari senin saat upacara kenaikan bendera, bahkan bendera itu pun ibu tidak paham artinya. Jelasnya bahwa ibu menyekolahkan kalena agar tahu apa yang tidak di ketahui oleh ibu.
,,,kehidupan yang sederhana yang dijalani oleh ibu dan kalena adalah sampel dari kehidupan Petani untuk bertahan hidup. Mungkin ibu telah mendengarkan wejangan dari kyai yang Telah mendirikan Nahdatul Ulama merupakan golongan yang di gandrungi sebagian besar oleh Anak Kampoeng yang menjadi pendirinya adalah K.H. Hasyim Ashari mengatakan bahwa "Petani Adalah Penolong Negeri", singkatnya seperti itu yang di inginkan oleh ibu kalena yang bernama per.
Kini ibu per telah menjelang usia 72 tahun, Namun naskah-naskah yang di kumandangkan di upacara sekolahan tidak ada sekata pun yang berubah. justru makna dari suku, adat, dan agamalah yang semakin tua semakin bertambah pemaknaannya.
,, Amin Khan : Padahal dalam setiap butir pancasila sangatlah jelas pemaknaannya mengenai keanekaragaman yang menjadi cita-citanya sejak 1 juni 1945 untuk menjaga kebhinekaan. dan di pertegas oleh salah satu Presiden RI."tidak penting apa agama dan keyakinanmu, apabila kamu terus berbuat baik orang lain tidak akan menanyakannya.(K.H Abdurrahman Wahid). Benarkan bila keliru.
,,kalena :"orang yang bertengkar persoalan agama dan keyakinan, berarti masih meragukan yg dianutnya. Bu'
,,ibu : dia tidak dengar kan pak Amin guru mu nak.
anak KAMPOENG melakukan aktivitas keseharian berdasarkan imajinasi yang kemudian di represrntasikan melalui kegiatan yang sifatnya menyenangkan dan seru.
,,Kalena adalah tokoh dalam ringkasan Anak kampoeng yang di ceritakan.
Di usia 5 tahun kalena sangat mengimpikan pendidikan resmi (Sekolah)an agar bisa di gelutinya juga. Mungkin karna hanya ingin menghabiskan setengah waktu kesehariannya dihabiskan dengan bermain bersama teman-temannya yang berANEKA RAGAM suku, Adat dan agama. Oh yah,,, maaf saya lupa menyebutkan di negara mana si kalena berlindung. Di bawah naungan INDONESA disanalah kalena hidup, Nusantara adalah nama yang di berikan oleh nenek moyangnya untuk negeri tersebut.
selain mendapatkan teman bermain yang baru kalena juga mengimpikan kesuksesan yang di tekankan oleh ibunya.
Jelas bukan untuk mendengarkan lagu indonesia raya dan mebacakan teks pancasila juga proklamasi yang selalu ditekankan oleh ibu karna ibu dari kalena pun tak pernah mengetahui butir pancasila dan naskah proklamasi serta lagu indonesia raya yang selalu di kumandangkan pada hari senin saat upacara kenaikan bendera, bahkan bendera itu pun ibu tidak paham artinya. Jelasnya bahwa ibu menyekolahkan kalena agar tahu apa yang tidak di ketahui oleh ibu.
,,,kehidupan yang sederhana yang dijalani oleh ibu dan kalena adalah sampel dari kehidupan Petani untuk bertahan hidup. Mungkin ibu telah mendengarkan wejangan dari kyai merupakan golongan yang di gandrungi sebagian besar oleh Anak Kampoeng yakni K.H. Hasyim Ashari mengatakan bahwa "Petani Adalah Penolong Negeri", singkatnya seperti itu yang di inginkan oleh ibu kalena yang bernama per.
Kini ibu per telah menjelang usia 72 tahun, Namun naskah-naskah yang di kumandangkan di upacara sekolahan tidak ada sekata pun yang berubah. justru makna dari suku, adat, dan agamalah yang semakin tua semakin bertambah pemaknaannya.
,, Amin Khan : Padahal dalam setiap butir pancasila sangatlah jelas pemaknaannya mengenai keanekaragaman yang menjadi cita-citanya sejak 1 juni 1945 untuk menjaga kebhinekaan. dan di pertegas oleh salah satu Presiden RI."tidak penting apa agama dan keyakinanmu, apabila kamu terus berbuat baik orang lain tidak akan menanyakannya.(K.H Abdurrahman Wahid). Benarkan bila keliru.
,,kalena :"orang yang bertengkar persoalan agama dan keyakinan, berarti masih meragukan yg dianutnya. Bu'
,,ibu : dia tidak dengar kan pak Amin guru mu nak.