BERTANI MELAHIRKAN PEMIMPIN YANG BAIK
Oleh : Riswan Wan
Berdasarkan hasil penelitian para ahli bahwa kadar minyak nilam akan turun sekitar 15% jika dalam proses panennya terlalu cepat (usia muda) dan juga terlalu lambat atau dalam bahasa daerah yang sering kita dengar "matua moramang"!!!!, nah!! Mungkin gambaran seperti diatas bisa memberi kita inspirasi dalam memilih pemimpin kedepannya.
Sejarah membuktikan sekitar tahun 1990 s/d 1999 dimana masa kejayaan harga minyak nilam melangit, hingga menembus harga 1.400.000 /kg (satu juta empat ratus ribu /kg), nah!! di era ini jugalah masa kejayaan mahasiswa, dimana runtuhnya kepemimpinan Soeharto, tapi sayang itu hanyalah sobekan sejarah bagi sebagian mahasiswa yang hanya memikirkan yang penting dapat ijazah, lulus dapat kerja, tanpa memikirkan nasib bangsa ini.
Mungkin pembaca bingung dengan tulisan diatas, tapi wajarlah jika membingungkan karna dasarnya memang " kulih tanah" yang hanya sekejap menjadi " kulih Tinta".
Oleh : Riswan Wan
Mungkin tema diatas tidak
rasional menurut anda, tapi inilah tema yg sesuai menurut penulis
berdasarkn profesi dan pengalaman (maklum kulih tanah) seperti halnya
bercocok tanam "Nilam" ketika kita inginkan hasil nilam yang baik tumbuh
subur tentulah kita harus memilih pucuk bibit yang tumbuh subur diatas
penopangnya (pohonnya) agar hasilnya menjadi subur pula, begitupun dalam
melahirkan calon pemimpin mahasiswa yang baik, harus kiranya kita
melihat sudahkah iya belajar dari seniornya (pohon yang tumbuh subur
sebagai penopang) jika tidak, lalu dari pohon mana dia berasal.? mampu
tidak dia tubuh diatas pohon yg notabene tidak sejenis.? Yaa..kita hanya
bisa berdoa semoga dia mampu tumbuh subur diatas pohon yang bukan
sejenis..(mari bedoa)
Berdasarkan hasil penelitian para ahli bahwa kadar minyak nilam akan turun sekitar 15% jika dalam proses panennya terlalu cepat (usia muda) dan juga terlalu lambat atau dalam bahasa daerah yang sering kita dengar "matua moramang"!!!!, nah!! Mungkin gambaran seperti diatas bisa memberi kita inspirasi dalam memilih pemimpin kedepannya.
Sejarah membuktikan sekitar tahun 1990 s/d 1999 dimana masa kejayaan harga minyak nilam melangit, hingga menembus harga 1.400.000 /kg (satu juta empat ratus ribu /kg), nah!! di era ini jugalah masa kejayaan mahasiswa, dimana runtuhnya kepemimpinan Soeharto, tapi sayang itu hanyalah sobekan sejarah bagi sebagian mahasiswa yang hanya memikirkan yang penting dapat ijazah, lulus dapat kerja, tanpa memikirkan nasib bangsa ini.
Mungkin pembaca bingung dengan tulisan diatas, tapi wajarlah jika membingungkan karna dasarnya memang " kulih tanah" yang hanya sekejap menjadi " kulih Tinta".