Minggu, 07 Juli 2019

Sema Fisip Sukses Menyelenggarakan Kegiatan Turnamen Futsal Tingkat Mahasiswa Se-Sulsel


Palopo 07/07/2019 Turnamen Futsal yang di gelar Sema Fisip Unanda yang bertajuk “SEMA FISIP FUTSAL COMPETITION 2019” Yang dihelat di Mangga Dua Center Palopo mulai tanggal 06-07 Juli 2019 berakhir dengan memenangkan tim yang luar biasa.

Dalam Semi final yang di gelar pada tanggal 07/07/2019 pukul 20.00 WITA. Dua tim yang bertanding untuk merebutkan juara 1 adalah Ratna FC Luwu Timur melawan tim bernama Ustas Cilik. Dalam pertandingan tersebut Ratna FC Luwu Timur berhasil memasukan bola ke gawang lawan sebanyak 4 kali, sedangkan Ustas Cilik memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak dua kali. Jadi, tim Ratna FC Luwu Timur berhasil memenangkan pertandingan Futsal Competition ini dan keluar sebagai Juara.

“Dalam pertandingan ini tim yang bermain sama-sama hebat nya, jadi pertandingan yang berlangsung cukup menegangkan bagi pemain maupun penonton itu sendiri, hingga penonton sangat antusias mendukung masing-masing tim yang sedang bertanding dalam semi final merebutkan juara satu ini” ucap Akbar salah satu penonton.

Ketua Sema Fisip Unanda Evayanti juga menuturkan, “bahwa turnamen ini semoga saja kedepannya tetap dilakukan pada tahun-tahun berikutnya, agar Senat Mahasiswa  Unanda khusunya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andi Djemma Palopo dapat dikenal lagi dikalangan luas mahasiswa di luar kota Palopo atau bahkan di luar Provinsi Sulawesi Selatan”.

Adibo selaku mantan Ketua Senat periode sebelumnya yang juga sempat mengadakan kegiatan futsal seperti ini sangat mengapresiasi kegiatan ini “saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, bukan hanya pengurus dan panitianya yang selalu bersemangat demi kelancaran kegiatan ini tapi juga seluruh tim yang ikut berlaga patut di apresiasi karena telah menjujung tinggi sportivitas dalam bertanding sehingga kegiatan yang sudah ke 3 kalinya ini dapat berlangsung secara aman dan tanpa kendala”.

Juara-juara dalam turnament ini adalah, juara 1 di menangkan oleh tim Ratna FC Luwu Timur, juara ke 2 di menangkan oleh tim Ustas Cilik, juara 3 bersama di menangkan oleh tim Germapa FC dan Milanisty Pare-pare, bukan hanya itu Panitia turnamen juga menyiapkan juara Top Score yang dimenangkan oleh saudara Bimantoro nomor punggung 8 dari tim Ratna FC Luwu Timur dengan total score gol 20.

Hasir selaku Ketua Panitia mengucapkan “Terima kasih untuk seluruh tim yang telah bertanding dalam turnamen futsal ini yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini, semoga kegiatan ini memberi manfaat bagi kita semua”.

juara 1 Ratna FC Luwu Timur

juara 2 Ustas Cilik 

juara 3 bersama Germapa FC dan Milanisty Pare-pare

TOP Score Bimantoro no.punggung 8 pemain dari Ratna FC Luwu Timur 

Kamis, 14 Maret 2019

Sema Fisip Unanda Adakan Pelatihan Jurnalistik




Palopo- Kamis, 14/03/2019 Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andi Djemma Palopo (SEMA FISIP UNANDA) menggelar kegiatan Pelatihan Jurnalistik di Aula Kampus 1 lantai 2 Universitas Andi Djemma.

Pelatihan Jurnalistik ini diberi tema “Mengembangkan Jiwa Mahasiswa yang Kreatif, Inovatif dan Terampil Dalam Bidang Jurnalis”. Ketua Sema Fisip, Evayanti mengatakan bahwa “Tujuan di adakan kegiatan Pelatihan Jurnalis ini adalah guna memberikan motivasi dan wawasan dalam hal kejurnalistikan, sehingga diharapkan mahasiswa dapat menuangkan ide kreatif kedalam  tulisan”.

Kegiatan ini diikuti puluhan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, sebenarnya kegiatan ini hanya di perkhususkan untuk mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, hanya saja ada beberapa mahasiswa dari Fakultas lain yang ingin mengikuti latihan ini, jadi Panitia pelaksana kegiatan ini mengizinkan pengikut sertaan Mahasiswa dari Fakultas lain.

Kegiatan ini diselenggarakan guna menambah pengetahuan yang tidak didapatkan di pendidikan formal kampus namun itu didapatkan pada kegiatan Pelatihan Jurnalis ini . Tujuan dari pada diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk memberi wawasan mengenai kejurnalistikkan kepada mahasiswa.


“Saya kira kegiatan Pelatihan Jurnalis ini patut untuk kita apresiasi untuk Pengurus Senat, karena hal ini merupakan hal-hal yang bernilai positif bagi Himpunan serta Mahasiswa maupun bagi Fakultas”. Ucap Ibu Darma selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Pada kesempatan lain Wakil Rektor III Universitas Andi Djemma Palopo sangat mengapresiasi panitia yang menyelenggarakan kegiatan ini karena sangat bermanfaat bagi mahasiswa, “Pelatihan Jurnalistik ini sangat dibutuhkan,karena perkembangan tekhnologi ini dibutuhkan jurnalistik yang mumpuni untuk mengembangkan namanya inovasi-inovasi”. Ucap Wakil Rektor III









Demokrasi dan Arogansi Kampus




Cobalah anda mengetik kata skorsing atau drop out di mesin pencari anda, maka akan muncul banyak berita tentang mahasiswa yang terkena drop out maupun skorsing dari kampusnya.

Jika melihat data yang dikeluarkan oleh Kemenristekdikti dalam buku statistik pendidikan tinggi tahun 
2016 hingga 2018 memperlihatkan ada 195. 176 mahasiswa dari berbagai kampus swasta maupun negeri yang terkena DO maupun SKORSING.

Salah satu penyebab Skorsing atau Drop out  yang menimpa mahasiswa yakni melakukan kritik atas kebijakan kampusnya.

Kampus yang sedianya menjadi ruang demokratis menjadi wilayah pembangunan karakter dan moralitas manusia justru jauh dari harapan, para elite birokrasi kampus seketika mengubah wajah pendidikan menjadi antagonis dan arogan, kritik dibungkam dengan senjata DO dan skorsing.

Kampus dengan pejabat-pejabatnya menjadi bangunan angkuh yang anti kritik dan menjadi pelaku penindas disamping pelaku komersialisasi.

Kritik-kritik yang dilakukan mahasiswa bukannya disambut dengan perbaikan justru dijawab dengan represif oleh kampus.

Kasus yang paling anyar adalah kasus yang baru - baru ini menimpah beberapa mahasiswa di fakultas ekonomi UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO.

Mereka  diskorsing karena kerap melakukan advokasi serta melakukan kritik terhadap kampus. 

Mengapa kampus begitu mudah melakukan DO atau skorsing sebab tidak adanya perlindungan hukum bagi mahasiswa.

pemberian sanksi berupa skorsing bagi mahasiswa menjadi otonomi sepenuhnya dikuasai kampus.

Disisi lain Undang-Undang no 12 Tahun 
2012 tentang Pendidikan Tinggi tidak mengatur masalah DO atau skorsing mahasiswa

Sedangkan pada Permenristekdikti no. 44 tahun 
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi hanya mengatur batas masa studi.

Otonomi yang dimiliki kampus menjadikan kampus memiliki kuasa untuk menentukan nasib mahasiswanya.

Kampus mendapat otonomi tidak hanya otonomi keilmuan namun juga otonomi untuk mengatur mahasiswa dan dosen sesuai yang diinginkan kampus.

Pemangku kebijakan Kampus menjadi hakim, jaksa, sekaligus algojo dalam melaksanakan kebijakannya. Kalau kita ambil contoh, Kasus skorsing yang menimpa mahasiswa fakultas ekonomi UNANDA pada januari 
2019, diberikan secara sewenang-wenang tanpa ada kesempatan untuk membela diri.

Kampus menjadi penentu mana yang benar atau salah, kritik dianggap dosa dan pelakunya adalah lalat pengganggu yang harus cepat-cepat dipukul.

Tentu fenomena tersebut adalah suatu hal yang merampas HAK mereka sebagai warga negara dalam mendapatkan pendidikan. Apalagi jika alasannya hanya persoalan melakukan kritik.

Bukannya kita hidup dalam negara yang menjunjung nilai demokrasi..? Lalu mengapa masih ada algojo - algojo yg menggunakan kekuasan untuk membrangus demokrasi itu sendiri. ( tepok jidat )

Bukankah tujuan dalam pembukaan (preambule) konstitusi kita ini telah menjabarkan bahwa setiap individu warga negara Indonesia dapat menempuh pendidikan hingga tuntas.

Keputusan skorsing yang hanya membutuhkan persetujuan dari pihak pejabat kampus dengan alasan “melanggar peraturan kampus” tentu adalah suatu perspektif yang mengandung prinsif otoritarian.

Mahasiswa sebagai stakeholder kampus dan pemeran utama dalam pendidikan di geser kedudukannya menjadi objek yang bisa dilempar sana-sini.

Ketiadaan sistem yang demokratis dan melibatkan mahasiswa dalam pengambilan keputusan di kampus menjadikan mahasiswa hanya sebagai robot dengan papan kendali di tangan pejabat kampus.

patuh atau punah adalah kepastian, Kampus yang menjunjung pemikiran kritis dan terbuka tidak berlaku ketika berhadapan dengan pejabat kampus.

skorsing menjadikan mahasiswa tercerabut haknya atas pendidikan. Padahal memastikan setiap warga negara mendapat pendidikan adalah amanat konstitusi.

Mengahiri tulisan ini, penulis ingin mengutip kata AHMAD SYAFI'I MA'RIF
( agar kita tidak berkabung menghadapi kondisi umat yang masih tertatih - tatih ini, mari kita optimis dan percaya bahwa matahari akan tetap bersinar dalam waktu lama. Siapa tahu generasi mendatang akan lebih baik dan unggul dalam hal moral, intelektual dan amal di bandingkan kita ) maka sebaiknya jangan ada skorsing wahahai ibu / bapak yang terhormat.

BY : A Z L ( Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Semester II Universitas Andi Djemma Palopo )

Kamis, 10 Januari 2019

Evayanti : Sema Fisip Harus Jadi Kader yang Berkualitas




Palopo- jumat, 11/01/2019 Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andi Djemma Palopo (SEMA FISIP UNANDA) menggelar Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKM) di Aula Kampus 1 lantai 2 Universitas Andi Djemma.

LKM ini diberi tema “Menumbuhkan Jiwa Pemimpin Yang Berkarakter, Disiplin Dan Bertanggung Jawab Terhadap Lembaga”. Ketua Sema Fisip, Evayanti mengatakan bahwa “LKM ini wajib kita lakukan setiap tahun guna meningkatkan kader yang berkualitas, kepemimpinan khususnya di lembaga Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik”.

Kegiatan ini diikuti puluhan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik mulai dari angkatan 2016 hingga 2018 yang dilaksanakan mulai 11-13 Januari 2019.

Kegiatan ini diselenggarakan guna menambah pengetahuan yang tidak didapatkan di kampus namun itu didapatkan pada kegiatan LKM ini. Tujuan dari pada diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk membekali para pengurus baru/calon pengurus Organisasi Mahasiswa dalam menjalankan Organisasi kedepannya.


“Setelah mengikuti LKM ini semoga pengetahuan peserta dapat bertambah dan dapat mengimplementasikan pengetahuan apa yang didapat dari Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKM), serta bagaimana karakter untuk menjadi pemimpin, sekurang-kurangnya itu menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri”. Ucap Wakil Rektor 3 Universitas Andi Djemma Palopo.

Pada kesempatan lain Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang akrab disapa Ibu Darma sangat mengapresiasi panitia yang menyelenggarakan kegiatan ini karena sangat bermanfaat bagi mahasiswa, “Diharapkan bagi peserta yang mengikuti LKM dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan dari proses LKM nanti untuk selanjutnya diterapkan di kampus”. Ucap Ibu Darma.